Ende Terkini

Siswa SD Lain Sudah Ujian Online, 7 Siswa di SDK Wolokota Ende Masih Ujian Offline

Di tengah gencarnya digitalisasi pendidikan di Kabupaten Ende, kisah berbeda datang dari siswa/I SDK Wolokota.

POS KUPANG/HO.BERNADETA DELO
SISWA - Tujuh siswa kelas VI SDK Wolokota terlihat serius mengerjakan soal ujian Sumatif Akhir Semester (SAS), Rabu (21/5), secara manual karena ketiadaan jaringan internet disana. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Albert Aquinaldo

POS-KUPANG.COM, ENDE – Di tengah gencarnya digitalisasi pendidikan di Kabupaten Ende, kisah berbeda datang dari siswa/I SDK Wolokota.

Para siswa di sebuah SD yang berada di wilayah terpencil Desa Wolokota, Kecamatan Ndona Timur, Kabupaten Ende ini terpaksa melakuan ujian manual.

Ketika sebagian besar sekolah telah melaksanakan Ujian Sumatif Akhir Semester (SAS) berbasis teknologi menggunakan Chromebook sebagai perangkat utama, tujuh siswa kelas VI SDK Wolokota justru masih harus mengikuti ujian secara manual menggunakan kertas dan pena.

Baca juga: Siswa SD Penyintas Bencana Lewotobi Ujian di Gubuk Bambu

Penyebabnya sederhana namun krusial yakni karena di wilayah itu ketiadaan jaringan internet.

Kepala SDK Wolokota, Bernadeta Delo, dikonfirmasi Pos Kupang, membenarkan kondisi sekolahnya yang menyelenggarakan ujian akhir secara manual, karena tidak adanya akses jaringan internet di wilayah tersebut.

“Karena kami jaringan tidak ada, jadi kami ujiannya secara manual. Seharusnya berbasis komputer, tapi dikembalikan ke otonomi sekolah. Kami tetap laksanakan ujian di sekolah seperti biasa,” kata Bernadeta Delo, Rabu (21/5)

Menurut Bernadeta Delo, ujian manual ini bukan hal baru bagi siswa SDK Wolokota. Karena sejak beberapa tahun terakhir, siswa/I sekolah ini selalu mengerjakan ujian akhir dengan cara tradisional, secara manual. 

Baca juga: FEATURE : Kisah Sedih Seorang Difabel Hidup Sebatang Kara, Petrus Bani Impikan Punya Tanah Sendiri

Kondisi geografis dan infrastruktur yang belum memadai membuat sekolah harus bertahan dengan metode lama.

“Kondisi ini sudah lama. Walaupun dengan Kurikulum Merdeka, kami tetap ujian secara manual karena ketiadaan jaringan. Anak-anak mengerjakan soal menggunakan kertas,” ujar Bernadeta Delo.

Pelaksanaan Ujian Sumatif Akhir Semester (SAS) di SDK Wolokota berlangsung sejak Senin, 19 Mei 2025 hingga Jumat, 23 Mei 2025. 

SDK Wolokota 2
SISWA - Tujuh siswa kelas VI SDK Wolokota terlihat serius mengerjakan soal ujian Sumatif Akhir Semester (SAS), Rabu (21/5), secara manual karena ketiadaan jaringan internet disana.

Di hari yang sama, ratusan sekolah dasar lainnya di Ende sudah menggunakan perangkat Chromebook dalam pelaksanaan ujian, mencerminkan kemajuan teknologi pendidikan di sebagian wilayah itu.

Persoalan yang dialami siswa-siswi di SDK Wolokota, menunjukkan bahwa transformasi digital dalam dunia pendidikan masih menyisakan ketimpangan, terutama di wilayah pelosok yang belum tersentuh jaringan internet dan teknologi informasi.

Baca juga: Siswa Sekolah Dasar di Bogor Diduga Keracunan Menu MBG 

Kondisi ketiadaan jaringan internet di SDK Wolokota mencerminkan realitas yang masih dialami banyak sekolah di pelosok Indonesia, akses terhadap infrastruktur teknologi yang belum merata. 

Sementara itu, kebijakan nasional mendorong digitalisasi sekolah melalui kurikulum dan asesmen berbasis IT, faktanya masih banyak daerah yang belum siap secara teknis dan geografis. (cha)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

 

 

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved