Ende Terkini
Petugas Sampah Segel Kantor DLH Ende Gara-Gara Hal Ini
Rustam Abdullah, petugas kebersihan di Kantor Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Ende menyegel kantor tersebut karena sudah lima bulan tidak terima gaji
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Albert Aquinaldo
POS-KUPANG.COM, ENDE – Rustam Abdullah, petugas kebersihan di Kantor Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Ende menyegel kantor tersebut karena sudah lima bulan tidak terima gaji.
Aksi yang dilakukan Rustam yang sudah mengabdi selama 13 tahun ini menutup kantor tersebut pada Rabu (21/5) pagi.
“Saya datang ke sini karena sudah tidak tahan. Sejak Januari sampai Mei 2025 saya belum terima gaji. Saya sudah lapar,” ungkap Rustam saat ditemui Pos Kupang di salah satu ruangan di kantor DLH usai penyegelan.
Rustam, yang bertugas mengangkut sampah dari Pasar Potulando, Kantor Bupati, hingga RSUD Ende, mengaku gajinya sebagai honorer petugas kebersihan Rp 1,3 juta per bulan. Namun, sejak awal tahun ini, honor tersebut tak kunjung dibayarkan.
“Selama ini saya cuma minta hak saya. Tapi sampai sekarang belum ada kejelasan. Istri saya sudah mulai tekan saya terus, anak saya masih umur 4 tahun. Kami butuh makan,” ucap Rustam dengan nada tinggi.
Baca juga: Tunggak Bayar Pajak Nyaris Rp 1 Miliar, Pemkab TTU Segel Tambak Ikan di Desa Tuamese
Rustam mengaku telah mencoba mengadu kepada salah satu pejabat DLH yang disebutnya bernama Pak Fery, namun hanya mendapat jawaban singkat: “Tidak ada uang.”
Setiap hari, Rustam mulai bekerja pukul 05.00 Wita. Membersihkan dan mengangkut sampah hingga sekitar pukul 07.30 Wita pagi. Setelah itu, demi memenuhi kebutuhan keluarga, ia terpaksa mencari pekerjaan tambahan sebagai buruh angkut pasir.
“Kalau ada waktu dan tenaga, saya ikut buruh harian di tanjung. Kadang dibayar Rp 20 ribu per mobil. Tapi tidak selalu ada kerja,” ujar pria asal Kelurahan Rukun Lima, Kecamatan Ende Selatan ini.

Selain istri dan anak, Rustam juga harus menghidupi orang tuanya yang sakit-sakitan. Selama lima bulan terakhir, ia mengaku hidup dengan menumpuk utang dan kerap menerima omelan karena tidak bisa membawa pulang uang hasil kerja.
“Istri saya bilang, tiap hari kamu keluar kerja, tapi tidak pernah bawa uang. Kami makan apa? Saya sudah tidak tahan,” ungkapnya dengan suara gemetar.
Tuntut Keadilan
Aksi penyegelan yang dilakukan Rustam bukanlah bentuk provokasi. Ia hanya ingin menyuarakan haknya yang selama ini diabaikan. Ia melakukan itu karena perasaan frustrasi dan beban hidup yang kian menumpuk.
Baca juga: Upah Belum Lunas, Tukang di Flores Timur NTT Segel Sekolah Lalu Posting di Medsos
“Bukan saya mau bikin rusuh, saya cuma mau hak saya dibayar. Sudah cukup saya diam. Lima bulan saya kerja, tapi tak satu sen pun saya terima,” tutur petugas kebersihan yang sudah lolos sebagai PPPK formasi 2024 lalu.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Ende, Kanis Se melalui Sekertaris DLH, Meilani Safira Indradewa yang ditemui di ruang kerjanya membenarkan aksi Rustam tersebut.
"Kejadian ini ada sedikit miskomunikasi. Insiden dari salah satu petugas pengangkut sampah atas nama saudara Rustam Abdullah. Ade ini mengeluhkan gajinya yang belum dibayar kurang lebih 4-5 bulan. Hal ini sebelumnya kami sudah menyampaikan secara informal ke beberapa teman-teman terkait keterlambatan pembayaran gaji," jelas Meilani.

Stok BBM di Ende NTT Menipis Antrean Kendaraan Mengular di Sejumlah SPBU |
![]() |
---|
PKL di Pesisir Pantai Ndao Diminta Angkat Kaki Karena Tempati Garis Sempadan |
![]() |
---|
Merah Putih di Ujung Setang Motor, Aksi Simpatik Polisi Ende Bangkitkan Semangat Kemerdekaan |
![]() |
---|
Wacana ETMC 2025 Kembali Digelar di Ende, Asprov PSSI NTT Tunggu Komunikasi Askab dan Pemda |
![]() |
---|
Jaksa Cari Ahli untuk Tangani Kasus Dugaan Korupsi Uang Rekanan Rp 49 Miliar di Ende |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.