NTT Terkini
Dinkes Provinsi NTT Gandeng PHDI dan WHDI Berantas Gizi Buruk, Stunting hingga Penyakit Menular
Menurutnya, dengan merangkul semangat kebersamaan dalam kegiatan pencegahan stunting, seperti pembinaan keluarga dan kelompok remaja/tahap kehidupan.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Petrus Chrisantus Gonsales
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Dinas Kesehatan Provinsi NTT melakukan kegiatan edukasi masalah kesehatan gizi buruk, stunting dan penyakit menular bagi masyarakat bersama Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) NTT dan Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI) NTT.
Mewakili Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTT, Kepala Bidang P2P, Erlina Salmun mengatakan, gizi buruk, stunting dan penyakit menular maupun tidak menular merupakan masalah kesehatan yang tidak bisa semata-mata dibebankan pada sektor kesehatan semata tetapi sebagai intervensi yang sifatnya sensitif.
"Dibutuhkan peran sektor lain termasuk lembaga keagamaan, pendidikan dan lain-lain sangat berkontribusi besar dalam membantu menangani masalah ini," tutur Erlina saat membuka kegiatan di Aula El Tari, Kantor Gubernur NTT, Kota Kupang. Rabu (21/5/2025).
Dikatakannya, organisasi masyarakat keagamaan dalam hal ini Parasida Hindu Dharma Indonesia dan Wanita Hindu Dharma Indonesia (PHDI/WHDI) Provinsi NTT sangat diharapkan keterlibatannya untuk berperan dalam penurunan stunting dan juga masalah penyakit menular maupun tidak menular, melalui edukasi, penyuluhan dan pembinaan.
Menurutnya, dengan merangkul semangat kebersamaan dalam kegiatan pencegahan stunting, seperti pembinaan keluarga dan kelompok remaja/tahap kehidupan.
"Pertama, Brahmacharya (Masa Belajar) dan kedua, Grihastha (Masa Dewasa/berumah tangga) serta memberikan dukungan psikologis dan sosial bagi keluarga yang terdampak kesehatan yang diintegrasikan dengan nilai-nilai keagamaan Hindu," tutur Elina.
Baca juga: 39 Peserta Seleksi PPPK 2024 Tahap II Pemprov NTT Dinyatakan Gugur, Begini Penjelasan BKD
Koordinator panitia, Agung Suardipa dalam laporannya menyampaikan tujuan umum kegiatan tersebut.
"Meningkatkan kesadaran pengetahuan dan partisipasi aktif masyarakat dalam menerapkan pola hidup sehat melalui pendekatan kolaborasi antara pemerintah dan tokoh agama dalam pencegahan gizi buruk stunting, penyakit menular dan penyakit tidak menular," kata Agung.
Lebih lanjut disampaikan jumlah peserta yang hadir mencapai 200 orang. Kegiatan bertajuk diskusi tersebut menggunakan metode ceramah dan tanya jawab.
Disaksikan POS-KUPANG.COM, pemateri dalam kegiatan ini adalah para pakar kesehatan, yakni dr. Ernita Selviana, Sp.A bersama dr. D.A.P Shinta Widari, Sp.KJ.,MARS. (moa)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
BERITA POPULER- Terduga Pelaku Penikaman Warga, Kajari Rote Ndao Sebut Tersangka, Sosok Violeta Baun |
![]() |
---|
LLDIKTI XV Bantah Tuduhan Penyalahgunaan Fasilitas Negara hingga Proyek Fiktif |
![]() |
---|
Perkuat Sinergi, PLN UIP Nusra Bahas Pengembangan EBT Bersama Gubernur NTT |
![]() |
---|
46 Daerah KLB Campak, Sumenep Terbanyak Kena |
![]() |
---|
PLN Ajak Ratusan Pelajar SMA Negeri 6 dan SMP Negeri 12 Kupang Jadi Duta Keselamatan Listrik |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.