Pendeta Jason Gracely Adu Terpilih Jadi Ketua Badan Pengurus Daerah GSJA NTT

Ringkasan Berita:

• Pendeta Jason Gracely Adu terpilih menjadi Ketua BPD GJSA NTT
• Kepengurusan BPD berlangsung selama tiga tahun
• Sebagai Ketua, Pendeta Jason berkomitmen akan memperhatikan sumber daya manusia gereja 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Maria Selfiani Baki Wukak 

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Pendeta Jason Gracely Adu terpilih menjadi Ketua Badan Pengurus Daerah Gereja Sidang Jemaat Allah Nusa Tenggara Timur atau BPD GSJA NTT.

Pendeta Jason bersama empat pengurus lainnya akan memimpin pengurus daerah GSJA NTT selama tiga tahun mendatang. 

Ia terpilih sebagai ketua dengan sistem polling yang dilakukan pada Rapat Daerah (RADAR) yang dilaksanakan di Hotel Harper Kupang selama tiga hari dari tanggal 18-20 November 2025. Rapat daerah dihadiri oleh pendeta-pendeta GSJA yang berasal dari Pulau Semau, Rote maupun Pulau Timor. 

Saat ditemui reporter POS-KUPANG.COM seusai melaksanakan penutupan rapat daerah pada Kamis (20/11/2025), ia menyampaikan bahwa ini waktu yang baik dan tepat yang diberikan Tuhan kepadanya untuk lebih melayani sesama.

Baca juga: Hari Reformasi Jadi Momentum GMIT Paulus Kupang Refleksi Panggilan Gereja dan Pembaruan Iman

"Untuk saya, saya melayani keliling NTT selama 20 tahun secara aktif, berkeliling dari desa ke desa, kota ke kota, kampung ke kampung dan sudah mengetahui banyak masalah hingga banyak kemajuan. Ini waktu yang baik buat saya untuk melayani dengan lebih baik. Karena posisi itu adalah alat, alat bantu untuk kita lebih menghasilkan kinerja yang jauh lebih baik," katanya. 

Pendeta Jason menekankan ada banyak hal yang ingin ia perhatikan meskipun belum ada rapat terkait pembahasan program jangka panjang yang akan dilakukan bersama para pengurus. 

Ia menekankan akan memperhatikan Sumber Daya Manusia (SDM) yang menjadi awal dari tindakan yang ingin dilakukan sebagai seorang ketua terpilih.

Di satu sisi, ia menambahkan bahwa gereja GSJA akan upgrade dalam segala gal terutama dalam hal skill, sistem, leadership, wawasan, ekonomi, hingga gereja juga bisa memiliki ekonomi secara mandiri dalam membantu operasional gereja.

"Kita akan memberi dampak yang lebih luas melalui seminar maupun melalui pencerahan lewat media, itu yang menjadi konsum kita," tambahnya.

Ia juga akan melakukan sounding terkait kerja keras yang akan menjadi budaya dalam gereja GSJA di wilayah yang ia pimpin selama tiga tahun kedepan. Dia berharap GSJA semakin berdampak di lingkungan dan dimana pun berada. 

"Gereja bukan hanya berguna bagi jemaat saja tetapi juga berguna bagi lingkungan tempat dimana kita berada," ungkapnya. (ria)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS