Prakiraan Cuaca
BMKG Ingatkan Dampak Gangguan di Atmosfer pada Saat Peralihan Musim,Hujan Lebat hingga Angin Kencang
BMKG Ingatkan Dampak gangguan di atmosfer pada saat Peralihan Musim, hujan lebat hingga angin kencang di Sejumlah Wilayah Indonesia.
Penulis: Adiana Ahmad | Editor: Adiana Ahmad
Dinamika Atmosfer Sepekan ke Depan
Fenomena MJO diprakirakan konsisten berada di wilayah Indonesia (fase 3, 4, dan 5) dalam sepekan ke depan.
Selain itu, aktivitas gelombang Rossby Ekuatorial dan Kelvin juga diprakirakan akan memasuki wilayah Indonesia dalam beberapa hari ke depan.
Hal ini menunjukkan potensi curah hujan yang cenderung meningkat, mengingat MJO dan gelombang-gelombang atmosfer tersebut membawa lebih banyak awan hujan dan berpotensi menyebabkan curah hujan di atas normal pada sebagian wilayah.
Sirkulasi Siklonik diprediksi terbentuk di Laut Cina Selatan, Laut Maluku, dan perairan utara Maluku Utara, yang membentuk daerah perlambatan angin (konvergensi) di Wilayah Laut Cina Selatan, Laut Banda, Laut Maluku, dan perairan utara Maluku Utara. Sirkulasi Siklonik ini juga membentuk daerah pertemuan angin (konfluensi) yang diprediksi berada di Wilayah Laut Cina Selatan, Laut Sulu, Laut Sulawesi, Laut Maluku, Laut Banda, Laut Seram, Laut Halmahera, dan Samudra Pasifik utara Papua Barat.
Kombinasi antara MJO, gelombang Kelvin, gelombang Rossby Ekuator, dan gelombang Low Frequency pada wilayah dan periode yang sama terpantau aktif di Jawa Timur, Bali, Laut Jawa bagian timur, Laut Flores, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Laut Banda, sehingga berpotensi meningkatkan aktivitas konvektif serta pembentukan pola sirkulasi siklonik di wilayah tersebut.
Kondisi tersebut berpotensi menyebabkan peningkatan curah hujan sebagai salah satu indikator terjadinya cuaca ekstrem, meskipun dengan cakupan area hujan yang tidak sebesar yang biasa terjadi pada periode musim hujan.
Meskipun demikian, pergerakan massa udara kering dari benua Australia tetap mengindikasikan penurunan curah hujan di sebagian wilayah, seiring dengan masuknya musim kemarau.
Kondisi ini juga memicu peningkatan kecepatan angin di wilayah Indonesia bagian selatan, serta kenaikan tinggi gelombang di Samudra Hindia Barat Daya Lampung hingga Selatan NTT, Laut Timor, dan Laut Arafuru.
Mengingat masih adanya potensi cuaca signifikan di sejumlah lokasi, baik berupa hujan lebat maupun angin kencang, masyarakat dihimbau untuk selalu memperbarui informasi cuaca, serta selalu menjaga kesehatan dengan menjaga lingkungan, khususnya yang berada pada wilayah rentan terhadap dampak cuaca ekstrem.
Prospek Cuaca Sepekan ke Depan
Periode 20 – 22 Mei 2025
Cuaca di Indonesia umumnya didominasi berawan hingga hujan ringan. Perlu diwaspadai adanya peningkatan hujan dengan intensitas sedang yang terjadi di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kep. Riau, Sumatra Selatan, Kep. Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Bali, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Pegunungan, Papua, dan Papua Selatan.
Selain itu, hujan dengan intensitas lebat hingga ekstrem, yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang dapat terjadi, dengan kategori tingkat peringatan dini dan wilayah potensi kejadian sebagai berikut:
Siaga (Hujan lebat – sangat lebat) : Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Maluku, Papua Selatan
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.