Opini

Opini: Bahasa sebagai Kode Estetik

Karena itu, bahasa bukan semata sarana menyampaikan informasi, melainkan seni yang hidup dalam keseharian. 

Editor: Dion DB Putra
DOK PRIBADI
Yoseph Yoneta Motong Wuwur 

Dalam komunikasi yang jujur dan tulus, keindahan bahasa muncul secara alami.

Harmoni dalam berbicara—baik dalam percakapan pribadi, pertemuan keluarga, atau diskusi publik—dapat membangun kedekatan emosional antarindividu. 

Bahkan keheningan yang muncul di sela kata pun sering kali berbicara lebih kuat, menciptakan ruang bagi pemahaman yang lebih dalam tanpa harus diungkapkan secara eksplisit.

Bahasa sehari-hari memiliki ritme dan alur yang menciptakan kenyamanan dan keakraban. Di sanalah tersembunyi keindahan bahasa: dalam cara kita berbagi makna, menyampaikan perasaan, dan saling memahami. 

Bahasa menjadi jembatan yang tidak hanya menyampaikan pesan, tetapi juga menyentuh hati.

Cermin Budaya dan Estetika

Setiap bahasa adalah cermin dari budaya dan nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat. 

Di dalamnya tersimpan jejak sejarah, tradisi, serta cara pandang yang membentuk cara suatu kelompok manusia berpikir dan berbicara. 

Bahasa bukan hanya alat komunikasi, tetapi juga wadah tempat estetika budaya bersemayam dan berkembang.

Melalui bahasa, kita tidak sekadar menyampaikan informasi, tetapi juga merasakan dan memahami kedalaman budaya yang membentuknya. 

Setiap ungkapan mengandung muatan emosional, simbolis, dan historis yang mencerminkan pengalaman kolektif suatu masyarakat.

Bahasa memberi warna pada kehidupan sehari-hari dan memperkaya cara kita memandang dunia.

Setiap kata memiliki makna yang lebih dari sekadar arti harfiah. Ia membawa pesan tersembunyi tentang cara suatu komunitas melihat alam, waktu, hubungan sosial, bahkan eksistensi manusia. 

Dengan begitu, bahasa berperan sebagai pembentuk identitas budaya yang unik dan khas.

Memahami sebuah bahasa berarti membuka jendela ke dalam pandangan hidup dan estetika budaya yang membentuknya. 

Bahasa adalah jembatan menuju pemahaman lintas budaya dan kunci untuk mengapresiasi keindahan semesta yang lebih luas melalui cara manusia menamai, mendeskripsikan, dan menghidupi dunianya. (*)

Simak terus berita POS-KUPANG.COM di Google News 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved