Bali Nusra Education Fair 2025
Wakil Gubernur NTT Hadiri English Speech Competition Day 4 Bali Nusra Education Fair 2025
Cerita pribadinya yang relatable dan kata-kata penyemangatnya menggema di hati audiens, menginspirasi siswa untuk terus mengasah keterampilan mereka.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Yuan Lulan
POS-KUPANG.COM, KUPANG – Bali Nusra Education Fair 2025 yang berlangsung di Atrium Lippo Plaza Kupang memasuki hari keempat dengan acara Kompetisi Pidato Bahasa Inggris yang meriah.
Kompetisi pada Minggu (18/5/2025) ini dihadiri Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Johanis Asadoma.
Perlombaan selama 4 hari ini telah diikuti oleh 81 siswa dari seluruh sekolah SMA sederajat di Kota Kupang yang antusias menunjukkan kemampuan berbahasa Inggris dan keterampilan berbicara di depan umum.
Dalam sambutannya dengan menggunakan bahasa Inggris yang penuh semangat, Wakil Gubernur Johni Asadoma menyampaikan kekagumannya terhadap bakat para siswa dan menegaskan pentingnya bahasa Inggris di era global saat ini.
“Di era globalisasi dan Revolusi Industri 4.0, bahasa Inggris adalah kunci untuk membuka peluang dunia, baik untuk studi di luar negeri maupun membangun karier yang sukses,” ujarnya.
Baca juga: 10 Peserta English Speech Competition Sesi 1 Hari ke-3 Bali Nusra Education Fair 2025 Tampil Memukau
Dengan nada rendah hati, ia berbagi pengalaman pribadi, mengakui bahwa kemampuan bahasa Inggrisnya “masih kurang”, namun ia terus berlatih. “Saya terus berbicara dan berlatih, dan begitulah cara saya berkembang,” tambahnya, memotivasi para siswa untuk tidak takut mencoba.
Jhoni Asadoma juga mempromosikan program beasiswa LPDP dari pemerintah, yang memberikan pendanaan bagi siswa untuk kuliah di universitas ternama di seluruh dunia, dengan syarat utama lulus tes IELTS dengan skor minimal sekitar 6.5.
“Ini adalah peluang emas untuk belajar di Australia, Eropa, Kanada, atau Amerika Serikat,” katanya, mendorong siswa untuk memanfaatkan kesempatan ini dengan menguasai bahasa Inggris.
Wakil Gubernur mengungkapkan rencananya untuk mengadakan kompetisi bahasa Inggris serupa setelah Hari Kemerdekaan Indonesia, menunjukkan komitmennya untuk mengembangkan keterampilan bahasa di kalangan pemuda NTT.
“Menang atau tidak, terus tingkatkan kemampuan bahasa Inggris kalian. Baca, bicara, dengar, dan tulis setiap hari,” pesannya kepada para peserta.
Mengambil inspirasi dari pengalamannya di divisi hubungan internasional kepolisian, Asadoma menceritakan bagaimana bahasa Inggris memungkinkannya terlibat dalam program global, termasuk inisiatif Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Cerita pribadinya yang relatable dan kata-kata penyemangatnya menggema di hati audiens, menginspirasi siswa untuk terus mengasah keterampilan mereka.
Dian, seorang guru pendamping dari SMAK Giovanni Kupang, turut memberikan tanggapan positif terhadap kegiatan ini.
“Kegiatan ini sangat positif. Dari tahun ke tahun, kami dari SMAK Giovanni sangat mendukung dengan ikut berpartisipasi. Terima kasih, lomba kali ini peserta dari sekolah kami bisa ikut lebih dari satu siswa. Harapan kami, kegiatan ini terus ada untuk siswa SMA, khususnya di NTT.” ujarnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.