Bali Nusra Education Fair 2025
10 Peserta English Speech Competition Sesi 1 Hari ke-3 Bali Nusra Education Fair 2025 Tampil Memukau
Sepuluh peserta dari berbagai sekolah di Kota Kupang menampilkan kemampuan pidato Bahasa Inggris mereka dengan penuh percaya diri
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Eugenius Suba Boro
POS-KUPANG.COM, KUPANG- Suasana Atrium Lippo Plaza Kupang pada Sabtu (17/5/2025) dipenuhi semangat dan antusiasme dalam sesi pertama English Speech Competition hari ke-3, bagian dari rangkaian Bali Nusra Education Fair 2025.
Sepuluh peserta dari berbagai sekolah di Kota Kupang menampilkan kemampuan pidato Bahasa Inggris mereka dengan penuh percaya diri dan keunikan masing-masing.
Setiap peserta memilih satu dari dua tema yang disiapkan panitia, yaitu Posyandu for Stunting dan Exotic NTT.
Penampilan mereka dinilai langsung oleh dua juri kompeten, Tyson Michael Burnett dan Viktorius P. Veka.
Kesepuluh peserta tampil memukau dimana berhasil menyampaikan pidato mereka dengan baik.
Baca juga: Maria Grace Michelle Aussiola Tampil Memukau di English Speech Competition 2025
Masing-masing menampilkan gaya dan pendekatan unik terhadap tema pilihan mereka.
Salah satu penampilan yang mencuri perhatian datang dari Juan Fernando Diaz, siswa SMK Negeri 1 Kota Kupang.
Ia memilih tema Exotic NTT, namun menyoroti aspek yang tidak biasa: Komodo.
Dalam wawancara bersama POS-KUPANG.COM seusai penampilannya, Juan menjelaskan alasan pemilihan topik tersebut.
“Saya terinspirasi dari film Spiderman, musuh Spiderman itu ada yang manusia biawak yang besar, jadi saya mencari artikel tentang biawak yang besar, ternyata di NTT ada biawak besar yaitu Komodo. Kebetulan Pulau Komodo yang ada di Manggarai dijadikan tempat wisata, jadi saya memilih itu sebagai tema saya,” ungkapnya.
Baca juga: English Speech Competition Hari Kedua Memukau dengan Ide Kreatif dan Keberanian Peserta
Menariknya, Juan mengaku tidak membutuhkan waktu lama untuk mempersiapkan pidatonya.
Ia hanya membaca dan menghafal, dan berkat kemampuannya dalam Bahasa Inggris yang sudah cukup baik, ia mampu mempresentasikan pidatonya dengan lancar dan percaya diri.
Ajang ini tidak hanya menjadi wadah pengembangan kemampuan Bahasa Inggris, namun juga memupuk rasa cinta terhadap budaya lokal dan kesadaran akan isu-isu penting di masyarakat.
Semangat dan kreativitas para peserta menjadi bukti bahwa generasi muda NTT siap bersaing dan berkontribusi dalam skala nasional maupun internasional.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.