TTU Terkini

Saluran Irigasi Sawah Milik Warga Terdampak Longsor, Kepala Desa Kiuola Pastikan Surati Pemkab TTU 

Primus menuturkan, dirinya telah turun bersama para petani ke lokasi persawahan tersebut untuk mencari solusi atas persoalan yang mereka alami. 

Penulis: Dionisius Rebon | Editor: Oby Lewanmeru
zoom-inlihat foto Saluran Irigasi Sawah Milik Warga Terdampak Longsor, Kepala Desa Kiuola Pastikan Surati Pemkab TTU 
POS-KUPANG.COM/DIONISIUS REBON 
SALURAN IRIGASI - Kondisi saluran irigasi persawahan milik warga Desa Kiuola yang terdampak longsor, Senin, (12/5/2025)

Dikatakan Blasius, saat ini tanaman pada milik mereka berusia 3 pekan lebih. Para petani sangat cemas karena air tidak bisa dialirkan ke sawah mereka.

Diperkirakan luas sawah di lokasi tersebut mencapai 50 hektare. Mengingat saluran irigasi utama ini terdampak longsor tepat di pertengahan maka, diperkirakan sekitar 45 hektare sawah terancam gagal panen.

Ia menjelaskan, apabila dalam waktu dekat saluran irigasi ini tidak bisa diperbaiki maka, sebanyak 84 kepala keluarga yang memiliki sawah di lokasi ini terancam gagal panen.

"Tadi saya sudah sampaikan langsung ke bapak kepala desa kalau sampai Bapak Kepala Desa tidak bantu kami sampaikan ke pemerintah untuk perbaiki ini irigasi untuk tolong usahakan air berarti masyarakat sebanyak 84 KK di Desa Kiuola ini mati konyol. Kecuali bapa desa kerja sama baik dengan orang di pusat supaya kami beras bisa lancar di sini kalau tidak kami mati," ungkapnya.

Blasius menegaskan bahwa, dirinya sudah pasrah dengan kondisi yang dialami dan situasi yang akan mereka hadapi jika gagal panen. 

Ia juga berharap agar pemerintah Kabupaten TTU bisa segera merespon persoalan yang mereka alami. Pasalnya, kondisi yang mereka alami sangat urgent untuk mendapatkan perhatian.

Hal senada disampaikan petani lain bernama Donatus Bait. Yang bersangkutan memiliki sawah seluas 28 are di lokasi persawahan tersebut.

Menurutnya, sawah ini adalah satu-satunya harapan mereka bisa memperoleh pasokan beras dalam kurun waktu setahun. Kerusakan irigasi ini bisa menyebabkan mereka terancam tidak memiliki pasokan pangan lagi.

Pasalnya, dengan kerusakan irigasi dan usia padi yang baru mencapai 3 bulan masyarakat tidak lagi bisa mengharapkan hasil dari sawah tersebut.

Kerusakan irigasi ini merupakan pukulan hebat bagi kehidupan keluarga mereka. Di sisi lain, mereka bisa terancam bencana kelaparan jika irigasi itu tidak segera diperbaiki. (bbr)

 

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved