Rote Ndao Terkini

Rumah Tetap Untuk Kura-Kura Leher Ular Rote

Menyadari akan hal itu, ia mengajak masyarakat Rote Ndao untuk berperan menjaga satwa endemik, bersama alam tempatnya hidup dan berkembang.

Penulis: Mario Giovani Teti | Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/HO
KURA-KURA - Wakil Bupati Rote Ndao, Apremoi Dethan saat melepas Kura-Kura Leher Ular Rote di Kecamatan Landu Leko, Kamis, (8/5/2025). 

Pada tahun 2024, kura-kura ini dipromosikan ke masyarakat luas melalui musisi bernama Ralna Yansepa Nalle dengan membuat mahakarya sebuah lagu berjudul Kura-Kura Rote.

Lagu ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya melestarikan kura-kura leher ular Rote dan habitatnya.

Lagu ini telah tersedia di Spotify sejak 20 Juni 2024 dan dapat didengarkan melalui seluruh platform musik digital.

Di tahun berikutnya, pada Kamis, 8 Mei 2025, lewat kehadiran pemimpin baru, Bupati dan Wakil Bupati Rote Ndao, Paulus Henuk- Apremoi Dudelusy Dethan kembali melepas 10 ekor Kura-Kura Leher Ular Rote ke dalam dua danau berbeda.

Pelepasan itu dilakukan atas kerja sama baik dengan Balai Besar KSDA NTT. Ke-10 ekor kura-kura itu didatangkan atau repartriasi dari Singapore melalui Balai Besar KSDA NTT.

Wakil Bupati Rote Ndao, Apremoi Dudelusy Dethan memimpin acara pelepasan 10 ekor kura-kura Rote tersebut.

Apremoi menyebut, 10 ekor kura-kura itu terdiri dari delapan ekor jantan dan dua betina. Lima ekor dilepas di Danau Lendeoen dan lima lainnya dilepas di Danau Ledulu.

"Ini adalah harta yang mahal bagi kita, Rote Ndao. Seperti Komodo, yang hanya ada di Labuan Bajo. Kura-kura leher ular ini pun hanya ada di Kabupaten Rote Ndao," ucap Apremoi bangga.

Dikatakannya lebih lanjut, eksistensi kura-kura leher ular ini adalah anugerah luar biasa yang harus dijaga bersama.

Ia kendati juga mengapresiasi pihak WCS-IP, Mandai Natura, dan LSM lainnya. Diungkapkannya, dengan kepedulian dan kerja sama lembaga-lembaga tersebut telah mengembalikan satwa endemik Rote Ndao ke habitat aslinya.
 
"Kami pemerintah sangat mengapresiasi. Ini merupakan langkah yang luar biasa untuk kami di Kabupaten Rote Ndao. Dengan keunikan yang dimiliki kura-kura leher ular, berpotensi terhadap kemajuan daerah," tutur Apremoi.

Menyadari akan hal itu, ia mengajak masyarakat Rote Ndao untuk berperan menjaga satwa endemik, bersama alam tempatnya hidup dan berkembang.

"Jangan sampai seperti dulu, di mana kekayaan alam kita diambil lalu jual ke daerah lain, itu tidak boleh terjadi. Kita harus menjaga agar kura-kura leher ular ini berkembang dan bertambah banyak, sehingga Landu Leko menjadi daerah yang maju," tandasnya. 

Adapun pelepasan kura-kura itu juga dilakukan oleh anggota DPRD Provinsi NTT, Simson Polin, yang bertepatan dengan Kunjungan Kerjanya di Kabupaten Rote Ndao. (rio)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved