Kerja Sama Indonesia dan Timor Leste
ITB dan Timor Leste Teken MOU Perencanaan Tata Ruang dan Teknologi Geospasial
Penandatanganan MOU yang digelar pada Selasa (29/4/2025) di ITB Kampus Jakarta, Gedung Graha Irama, Kuningan, Jakarta Selatan.
POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Institut Teknologi Bandung (ITB) menandatangani nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan Kementerian Perencanaan dan Investasi Strategis Republik Demokratik Timor Leste.
Penandatanganan MOU yang digelar pada Selasa (29/4/2025) di ITB Kampus Jakarta, Gedung Graha Irama, Kuningan, Jakarta Selatan itu bertujuan untuk mempererat kolaborasi dalam riset, pelatihan, asistensi teknis, serta pengembangan dan penerapan teknologi dalam bidang perencanaan tata ruang serta sains data geospasial.
Kolaborasi ini mencakup pertukaran mahasiswa, riset, penyediaan ahli-ahli, serta penyelenggaraan program bersama di bidang teknologi informasi geospasial seperti sistem informasi geografis (GIS), penginderaan jauh, dan kartografi.
Rektor ITB, Prof. Dr. Ir. Tatacipta Dirgantara, M.T., dikutip dari laman resmi ITB menyatakan bahwa kerja sama ini merupakan bagian dari peran aktif ITB sebagai institusi pendidikan tinggi dalam mendukung pembangunan kawasan melalui transfer pengetahuan dan inovasi teknologi.
Sementara itu, Menteri Perencanaan dan Investasi Strategis Republik Demokratik Timor Leste Gastao Francisco de Sousa, mengatakan kolaborasi ini mencerminkan komitmen kedua institusi dalam mendorong pembangunan berbasis sains dan teknologi yang kuat.
“Kami percaya kolaborasi ini akan mempercepat pembangunan yang terarah dan berkelanjutan di Timor-Leste," ujarnya.
Dokumen MoU tersebut berlaku selama tiga tahun dan mencakup prinsip-prinsip saling menghormati kedaulatan, kepentingan nasional, serta menjaga kerahasiaan data dan informasi yang dipertukarkan.
Setiap proyek kolaboratif di bawah payung MoU ini akan disesuaikan dengan ketersediaan dana dan kesepakatan lebih lanjut dari kedua pihak.
Dengan MoU ini, diharapkan terbentuk ekosistem kerja sama yang produktif antara akademisi dan pemerintah dalam menyusun kebijakan dan perencanaan berbasis bukti untuk pembangunan yang berkelanjutan. (*)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.