TTS Terkini
Perayaan Misa Minggu Paskah Kedua di Paroki Madros SoE TTS, Romo Dixel Tekankan Tiga Hal
Romo Dixel dalam pembukaan homilinya, merespon kondisi ini. Ia menyebutkan dua kemungkinan kehadiran umat pada misa kedua tersebut.
Laporan reporter POS-KUPANG.COM, Maria Vianey Gunu Gokok
POS-KUPANG.COM, SOE- Pada perayaan minggu paskah kedua, dalam nuansa dekorasi berwarna kuning dan emas di Gereja St. Maria Mater Dolorosa SoE, Kabupaten Timor Tengah Selatan.
Misa ini dipimpin oleh Romo Dixel, Pr. Tidak seperti minggu biasa pada umumnya, diperayaan misa kedua ini, jumlah kehadiran umat tidak sebanyak biasanya.
Romo Dixel dalam pembukaan homilinya, merespon kondisi ini. Ia menyebutkan dua kemungkinan kehadiran umat pada misa kedua tersebut.
"Para rasul kemana? Apakah sudah pergi mewartakan, dan kembali menjelang natal untuk melaporkan? Hanya ada dua kemungkinan. Kemarin nonton pawai paskah atau nonton Real Madrid kalah," jelasnya.
Analogi kemenangan FC Barcelona ini kemudian berlanjut dalam penyampaian homilinya. Umat dapat menyimpulkan ia penggemar berat FC Barcalona.
Baca juga: Hadiri Panen Simbolis di Desa Oebelo, Wakil Bupati TTS Sempatkan Diri Melayat
"Saat kekalahan Real Madrid subuh tadi, saya mengirim pesan ke sahabat saya yang sangat mengagumi Real Madrid. Isi pesannya begini kenapa masih mau mendukung club bola tersebut meski sudah kalah berkali-kali," lanjutnya.
Ia melanjutkan bahwa respon temannya mengidolakan Real Madrid bukan saat menang saja, melainkan karena cinta sejati tidak bergantung pada kemenangan tetapi setia dan mencintai bahkan dalam kalah sekalipun.
"Saudaraku sekalian, cinta yang sejati adalah cinta yang bertahan, ketika semua alasan manusia untuk mencintai itu luntur," jelas Romo Dixel.
Romo Dixel kemudian mengajar seluruh umat yang hadir untuk memaknai bacaan hari ini. Penampakkan Yesus kepada muridnya dalam rumah yang tertutup. Tomas sang murid yang semula tidak percaya akan kebangkitan Kristus, menjadi percaya setelah mencucuhkan jarinya dalam luka-luka yesus.
Romo Dixel pun menjelaskan tiga langkah konkret yang ingin disampaikan sebagai bentuk respon terhadap kerahiman. Pertama, harus berani membuka pintu yg terkunci, berhentilah menyembunyikan dosa dan beri diri untuk bertobat.
"Sebagimana para murid mengunci diri dalam ketakutan, kita pun sering mengunci hati kita. Takut mengakui dosa kita, takut menanggung akibat dari kesalahan, marilah mengaku dosa, dan biarkan Yesus menyentuh luka hati kita," jelasnya.
Baca juga: Pemkab TTS Apresiasi Hasil Panen Petani di Desa Oebelo Amanuban Selatan
Hal konkrit kedua, Romo Dixel menyebutkan bahwa umat harus bisa menyentuh luka sesama. Dimana umat harus hidup sebagai pribadi yg berbelas kasih.
"Artinya kerahiman yang kita terima tdk boleh berhenti pada diri sendiri, tetapi menjadi saluran kasih Allah bagi sesama. Berusahalah merangkul mereka yang tersisihkan, tersingkir dan terpinggirkan," jelasnya.
Ia menjelaskan hal konkrit ketiga, Romo Dixel mengajak umat untuk hidup dalam penyerahan diri kepada kasih Allah. Percaya bukan karena melihat.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.