Paskah 2025

Jumat Agung di Cafe

Sampai di kasir, Papa minta kursi. Kasir dengan ramah memberikan kursinya. Mereka mengerti, tanpa penjelasan. Terima kasih. 

Editor: Dion DB Putra
DOK POS-KUPANG.COM
Dominggus Elcid Li 

Komentarnya singkat, “Dengan segala kemewahan ini, anak muda kota sekarang tak mungkin ke desa.” Kujawab sekenanya, “anak muda desa sekarang yang ke kota”. 

Dalam benak, konsumerisme dan ‘kenikmatan kota’ membawa orang pergi. Sebagai pensiunan pamong praja lama di benaknya selalu kewajiban orang kota membantu orang desa. 

Seperti dia juga terlibat membuat sawah dari tanah nganggur, berkebun kacang tanah, pelihara kuda, atau babi di desa. 

Beberapa batang rokok dengan bau tembakau yang khas habis. Dua potong roti juga. Kami bercerita. Sesuatu yang jarang saat Papa masih jadi pejabat di kabupaten. 

Di pintu parkir, Papa bilang kalau ini pertama kalinya ngopi di café. Jumat Agung. Papa jarang sekali mengiyakan untuk sekedar makan dan minum di luar rumah. 

Sesampai di rumah Mama yang sudah pulang gereja bertanya, “Kamu dua misa di mana?” Papa hanya tertawa. 

Paskah

Keesokan harinya (Sabtu) Papa tidak kirim pesan, jadi saya tak jemput. Saya juga tidak membayangkan apa Papa kuat duduk 4 jam. Hujan begitu deras, satu jam sebelum misa. Tapi Kapela sudah penuh. 

Kapela ini agak kecil dari yang diinginkan Papa. Ia pernah memulai sebagai ketua panitia pembangunan. Harapannya sewaktu membangun, agar Kapela ini bisa tampak dari laut di tengah Teluk. 

Tapi di tengah jalan rencana itu berganti. Lewat 30 tahun, los (rumah bedeng) tempat tukang berdiam sudah menjadi Gua Maria. Kapela sudah berdiri, meski agak padat, dan kalau Paskah pasti umat sampai ke jalan. 

Romo Amandus yang jenaka di ujung salam Paskah cuma bilang ‘tolong bilang yang di rumah kalau mau jalan (mati), tolong jangan minggu ini, kasi verei kami satu minggu, karena sejak kematian Uskup kami belum istirahat’.

Memang benar, suaranya sempat hilang saat pimpin misa. “Dan jangan lupa datang misa besok hari minggu”. Umat pun tertawa. 

Usai misa, kita saling memberi selamat. Senang ke gereja dan masih banyak yang dikenal. 

Beberapa sahabat masa kecil, dan adik bungsu, sudah berpulang. Nama mereka disebut di awal misa.

Minggu Paskah

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved