Opini

Opini: Paskah yang Manusiawi

Kebangkitan yang membuka batu penghalang adalah kekuatan ajaib. Itu menunjukkan betapa kedahsyatan Yesus sebagai putera Allah.

Editor: Dion DB Putra
POS KUPANG/HO-KIRIMAN ROBERT BALA
Jesus Burgaleta. 

Meski setelah membaca paper atau hasil dan ternyata kualitasnya di bawah, ia tidak akan mengubahnya. 

Saya beruntung. Dalam sebuah tugas, saya memberi nilai untuk diri saya “80” karena saya anggap pas. 

Tetapi herannya, Burgaleta menaikkannya jadi “100”. Saya kemudian ingat, dia mengatakan kalau angka itu berada di bawah, maka ia akan naikkan. 

Kedua, hal yang paling saya ingat dari Burgaleta adalah penegasaannya bahwa agama itu harus semanusiawi-manusiawi mungkin. 

Jangan ajarkan agama dengan cepat berlindung pada ‘misteri’. Baginya semua tradisi yang merupakan akumulasi kebijaksanaan selalu punya nilai yang manusiawi. 

Poin inilah yang saya ingat ketika merayakan Tri Hari Suci. Kamis Putih meninggalkan pesan sederhana tentang makan. Cara makan Yesus kontroversial. 

Ia makan dengan siapa saja termasuk pendosa yang menurut adat Yahudi tidak boleh dilaksanakan. 

Burgaleta juga kemudian secara mengejutkan mengatakan bahwa Yesus dibunuh karena cara makanNya: Dia berbagi, memecah-mecahkan, mengedarkan piala. 

Ini adalah ritual yang bertentangan dengan ‘kesucian’ makan yang harus dijaga dan tidak dilakukan seperti yang Ia buat. 

Penderitaan Yesus pada Jumat Agung, jangan terlalu didramatisir tentang penderitaan yang hebat. Yesus memang sangat menderita tetapi bukan itu yang harus terlalu ditonjolkan. 

Penderitaan yang besar kadang dianggap hanya Dia yang bisa sementara kehidupan yang penuh dengan penderitaan kecil di sekitar saya bisa saja dianggap lewat begitu saja. 

Karena itu pula Burgaleta mengatakan, agama itu harus semanusiawi mungkin. Jangan terlalu mendramatisir yang besar-besar dan lupa bahwa hal itu dilakukan dari hal yang kecil. 

Mukjizat 5 roti dan 2 ekor ikan adalah mukjizat dari kerelaan mengeluarkan sekecil apapun yang dimiliki untuk bisa berbagi. Bila semua keluarkan  yang dimiliki maka dunia akan lepas dari kelaparan. 

Demikian juga kebangkitan. Kebangkitan yang membuka batu penghalang adalah kekuatan ajaib. Itu menunjukkan betapa kedahsyatan Yesus sebagai putera Allah. 

Tetapi apakah kebangkitan ‘kecil-kecilan’ yang sedang saya lakukan juga patut saya syukuri? 

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved