Uskup Petrus Turang Wafat

LIPSUS: Selamat Jalan Mgr. Petrus Turang Hari Ini Tujuh Uskup Hadiri Pemakaman 

Sebanyak tujuh uskup dari berbagai keuskupan di Indonesia menghadiri upacara pemakaman Uskup Emeritus Keuskupan Agung Kupang, Mgr. Petrus Turang, Pr

|
POS-KUPANG.COM/HO-DOK.PRIBADI
Mendiang Uskup Emeritus Mgr Petrus Turang Pr saat merayakan pesta perak pada 27 Juli 2022 lalu.  

"Beliau adalah pribadi yang sangat baik hati, bersahabat, dan tahu memberi yang terbaik," lanjutnya.

Mgr. Domi juga membagikan sisi humanis almarhum, yang menyukai obrolan ringan seputar kopi, rokok, dan sopi. "Jika ingin dekat dan ngobrol santai dengan beliau, itu kuncinya," tambahnya sambil tersenyum.

Uskup Domi juga menegaskan kembali bahwa seluruh hidup Mgr. Petrus Turang diabadikan sepenuhnya untuk menghayati imamat dan episkopatnya. "Dia setia sampai mati," tegasnya.

Baca juga: Kisah Perkenalan Uskup Emeritus Mgr Petrus Turang  dengan Pendeta Emy Sahertian

Gembala yang Visioner

Uskup Emeritus Mgr. Petrus Turang dikenang sebagai sosok gembala yang menghadirkan wajah Kerahiman Ilahi dalam setiap pelayanan pastoral dan kegembalaannya.

Dalam pandangan Romo Maxi Un Bria, yang selama 27 tahun berada dalam bimbingan Mgr. Turang sebagai uskup, sosok ini bukan hanya penuh belaskasih dan pengampunan, tetapi juga seorang pemimpin yang visioner dan berwawasan luas.

"Beliau selalu mengingatkan kami, para imam, untuk belajar dan terus belajar," ungkap Romo Maxi saat dihubungi Pos Kupang Senin (7/4).

RENUNGAN - RD. Dr. Maxi Un Bria menyampaikan Renungan Harian Katolik untuk hari Sabtu 2 Juli 2022 dengan judul Makna Anggur Baru dalam Kantong  Yang Baru.
RENUNGAN - RD. Dr. Maxi Un Bria menyampaikan Renungan Harian Katolik untuk hari Sabtu 2 Juli 2022 dengan judul Makna Anggur Baru dalam Kantong Yang Baru. (FOTO PRIBADI)

Bagi Mgr. Turang, proses pembelajaran tiada henti merupakan jalan bagi para imam untuk bertumbuh, berkembang, dan memberi kontribusi nyata dalam pelayanan gereja dan pengembangan iman umat. 

Mgr. Turang dikenal sebagai pribadi yang tekun membaca dan menulis. Tak jarang, ia terlihat duduk di depan laptop, tenggelam dalam tulisan atau bacaan rohani.

 Aktivitas ini mencerminkan semangat intelektualnya yang tinggi dan dedikasinya dalam menggali kedalaman iman demi kemajuan gereja.

Dalam masa kepemimpinannya sebagai Uskup, Mgr. Petrus Turang menunjukkan kemurahan hati yang besar dengan secara aktif mengutus imam-imam diosesan untuk melayani gereja Katolik di berbagai wilayah Indonesia, termasuk di Konferensi Waligereja Indonesia (KWI).

Ia menyadari pentingnya pengembangan sumber daya manusia (SDM) para imam demi menjawab kebutuhan gereja yang terus berkembang.

"Kita memberi bukan karena kita berkecukupan, tetapi dalam keterbatasan pun kita bisa menunjukkan kepedulian," kata Mgr. Turang, dalam satu kesempatan.

Sikap inilah yang menjadikan Mgr. Turang sebagai teladan sejati dalam belaskasih dan kemurahan hati.

Dari pelayanan pastoralnya, umat diajak belajar bahwa cinta dan pengampunan Tuhan nyata hadir melalui hidup seorang gembala yang terbuka terhadap perjumpaan lintas budaya, agama, dan kelompok. 

10 Romo mengusung peti Jenazah Uskup Emeritus Keuskupan Agung Kupang, Mgr Petrus Turang, Sabtu (5/4).
10 Romo mengusung peti Jenazah Uskup Emeritus Keuskupan Agung Kupang, Mgr Petrus Turang, Sabtu (5/4). (POS-KUPANG.COM/Tari Rahmaniar Ismail)
Halaman
1234
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved