Timor Tengah Selatan Terkini
Panti Asuhan Pondok Karya Timor-SoE Rangkul Anak-anak Pengungsi
Anak-anak di Posko Bencana Kuatae terus diberdayakan. Kali ini pemberdayaan itu dilakukan oleh Panti Asuhan Pondok Karya Timor - SoE
Laporan reporter POS-KUPANG.COM, Maria Vianey Gunu Gokok
POS-KUPANG.COM, SOE - Telah memasuki pekan kedua mengunggsi, anak-anak di Posko Bencana Kuatae terus diberdayakan. Kali ini pemberdayaan itu dilakukan oleh Panti Asuhan Pondok Karya Timor - SoE.
Sejak Senin hingga saat ini Rabu (2/4/2025), anak-anak diajarkan kerajinan tangan dan langsung bisa dijual.
Tidak hanya untuk mengisi waktu selama di pengungsian, anak-anak bisa mendapat keahlian baru.
Anak-anak dilatih membuat gantungan kunci dan gelang. Bahan-bahan disediakan oleh petugas Panti Pondok Karya Timor.
Baca juga: Ketua DPRD TTS Ajak Masyarakat Bahu Membahu Bantu Desa Kuatae
Mereka diajarkan hingga fasih membuat kerajinan, baik itu gelang maupun gantungan kunci.
Manuel Makandoloe, Pengelolah Panti Asuhan Pondok Karya Timor- SoE, bersama Istrinya Antonia Makandoloe- Koi dan empat rekannya, memperoleh izin dari penanggung jawab posko bencana Kuatae untuk mendampingi anak-anak pengungsi.
"Kami dari panti Asuhan, tentu secara materi kami terbatas, tetapi kami punya sedikit keahlian. Kami bisa bagi untuk anak-anak disini. Mungkin untuk obat trauma akibat bencana atau bisa sebagai usaha kecil-kecilan," jelas Antonia.
Manuel juga menambahkan untuk kerajinan ini dapat menjadi ide usaha dan menghasilkan. Ia menerangkan bahwa Selasa pada hari (1/4/2025), ada yang datang ke gor, melihat hasil kerajinan tangan anak disini dan membelinya.
Ia menjelaskan, timnya hanya berencana mendampingi hanya satu hari, namun melihat antusias anak-anak dan dukungan dari pihak pengelolah posko bencana ini, kegiatan yang mereka inisiasikan berlanjut hingga tiga hari.
"Kami sudah dari Senin kaka, tapi kalau anak-anak masih mau belajar, mungkin kami bisa lanjut lagi," jelasnya.
Selain itu, Antonia turut menjelaskan tujuan Panti Asuhan berkunjung ke posko bencana Longsor Kuatae di Gor Nekmese awalnya untuk berdayakan anak agar melupakan bencana.
Baca juga: Tanah Longsor di Desa Kuatae TTS, Emy Nomleni Minta Warga Direlokasi
Namun ada tujuan lain yang muncul, yaitu pelatihan usaha sederhana dan menambah keakraban.
"Kak kami datang awalnya, mau bagi sedikit ide kreativitas. Tapi dengan kegiatan ini, saya lihat banyak nilai yang muncul. Kita latih anak-anak untuk belajar antri, berdoa sebelum kegiatan, tekun karena buat ini tidak cepat. Tapi beberapa dari mereka sudah mulai tau," jelas Antonia.
Dalam pembagiannya Antonia melatih anak-anak membuat gelang kubihuma dari benang polycherry. Sedangkan Manuel mengajarkan pembuatan gelang makrame dari tali kur. Tentu dibantu oleh rekan mereka.
Ferdy Tanoni Bersyukur dapat Mobil di Panen Hadiah Simpedes BRI Cabang Soe |
![]() |
---|
Kepala Dinas Kesehatan TTS: Malaria Masih jadi Pergumulan Panjang di Kabupaten Timor Tengah Selatan |
![]() |
---|
Sejumlah Narapidana di Rutan SoE dapat Remisi dan Pengurangan Masa Pidana di Hari Kemerdekaan RI |
![]() |
---|
Christian Mboeik Tantang Pengurus Baru PSSI TTS Unjuk Prestasi |
![]() |
---|
Arsianus Nenobahan Resmi jadi Ketua PSSI TTS, Siap Gumuli Tiga Agenda Besar Untuk Sepak Bola TTS |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.