Timor Tengah Selatan Terkini
Panti Asuhan Pondok Karya Timor-SoE Rangkul Anak-anak Pengungsi
Anak-anak di Posko Bencana Kuatae terus diberdayakan. Kali ini pemberdayaan itu dilakukan oleh Panti Asuhan Pondok Karya Timor - SoE
Kegiatan yang telah berlangsung tiga hari ini diminati oleh bukan saja anak-anak tetapi juga oleh ibu-ibu dan lansia.
Dihari pertama, peserta hanya 10 orang. Kemudian meningkat dihari kedua sebanyak 110 orang, dan dihari ini berdasarkan pantauan POS-KUPANG.COM, berjumlah 60 orang yang terbagi dalam 2 tim.
Yumina Selan (60), pengungsi yang juga mengikuti kegiatan ini. Ia berkata bersyukur karena diberikan kesempatan merajut lagi.
Baca juga: Respon Cepat Pemda TTS, Masyarakat Kuatae Diungsikan ke GOR Nekmese
"Saya buat tas jinjing tapi untuk Alkitab. Sudah mau jadi, tapi talinya nanti pake tali kur saja," jelasnya antusias.
Ia merupakan pengungsi lansia yang menginap di kamar pengungsian nomor 5. Menurutnya, daripada bermain hp sepanjang hari, ia bisa merajut tas. Ia berjanji jika tas yang ia hasilkan lebih dari satu, ia akan bagikan satu ke Antonia.
Terkait teknik yang digunakan untuk memperkenalkan kepada anak bagaimana menghasilkan gelang maupun gantungan kunci, Antonia dan Suami bersama tim, melakukan pendekatan secara langsung dan berkelompok.
Ia akan menjelaskan bahan dan alat, serta contoh hasil. Setelah itu, mereka akan membantu anak-anak untuk mulai melakukan proses pembuatan.
"Contoh ini Gelang Kubihimo, bahannya dari benang polycherry. Alat menggunakan mall dari puzzle berbentuk lingkaran dengan sayatan disetiap sisi berjarak 1 cm. Kita sisipkan benang di empat sisi mall, lalu pindahkan secara selang seling," terangnya.
Baca juga: Trauma Healing dan Bantuan Nyata, Aksi YNS untuk Korban Bencana Kuatae TTS
Bagi anak-anak yang tidak mengikuti penjelasan dari awal, dengan sabar Antonia akan mengumpulkan mereka, dan mengajarkan kembali teknik dari awal.
Antonia dan Manuel berharap, kegiatan ini tidak hanya sebatas berakhir disini tetapi bisa menjadi ide kreativitas anak-anak ditempat baru mereka nanti.
Sry Lemanah (15) remaja putri yang juga mengungsi di Gor Nekmese merasa bersemangat. Ia mengatakan bisa bangga bisa membuat gelang yang sering ia lihat di pasar.
"Senang, buat gelang tidak susah. Kalau banyak saya bisa jual," ujar Sry.
Kegiatan yang berlangsung tiga hari ini ternyata memiliki tantangan tersendiri bagi Antonia dan Tim. Ia mengaku dihari pertama ia harus melakukan pengamatan dan beradaptasi. Ia menjadi lebih sabar dalam mengajarkan anak-anak terlebih pada anak yang sulit mengantri dengan tenang. (Any)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Ferdy Tanoni Bersyukur dapat Mobil di Panen Hadiah Simpedes BRI Cabang Soe |
![]() |
---|
Kepala Dinas Kesehatan TTS: Malaria Masih jadi Pergumulan Panjang di Kabupaten Timor Tengah Selatan |
![]() |
---|
Sejumlah Narapidana di Rutan SoE dapat Remisi dan Pengurangan Masa Pidana di Hari Kemerdekaan RI |
![]() |
---|
Christian Mboeik Tantang Pengurus Baru PSSI TTS Unjuk Prestasi |
![]() |
---|
Arsianus Nenobahan Resmi jadi Ketua PSSI TTS, Siap Gumuli Tiga Agenda Besar Untuk Sepak Bola TTS |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.