TTS Terkini
Ketua DPRD TTS Ajak Masyarakat Bahu Membahu Bantu Desa Kuatae
Bencana yang terjadi Kuatae dan di beberapa titik di TTS merupakan tanggung jawab pemerintah bersama masyarakat Kabupaten TTS.
Laporan POS-KUPANG.COM, Maria Vianey Gunu Gokok
POS-KUPANG.COM, SOE - Ketua DPRD Timor Tengah Selatan (TTS), Mordekai Liu, merasa terharu dan bersyukur atas kepedulian masyarakat dan relawan yang peduli terhadap kondisi masyarakat Kuatae. Ia mengajak agar hal ini terus dilakukan hingga penanganan pasca bencana.
Sudah memasuki minggu kedua, bencana tanah longsor yang terjadi di Desa Kuatae, Kecamatan Kota Soe, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS). Bantuan kemanusiaan yang terus mengalir, baik bantuan barang, tenaga bahkan pikiran.
Bencana yang terjadi Kuatae dan di beberapa titik di TTS merupakan tanggung jawab pemerintah bersama masyarakat Kabupaten TTS.
"Saya ingin mengucapkan terima kasih, untuk semua kepedulian yang disalurkan untuk bencana Kuatae. Baik itu barang dan tenaga. Semua kita harus terus gotong royong untuk penanggulangan bencana yang lebih cepat," jelas Mordekai.
Ia membenarkan keterlibatan masyarakat dalam penanggulangan bencana ini, telah diamanatkan dalam undang-undang.
Pasca bencana di Kuatae, pemerintah sedang melakukan tanggap darurat, tentu bersama masyarakat TTS.
"Pemda sejak seminggu lalu, tepatnya mulai evakuasi hari Sabtu (22/3/2025). Saat ini sebagian besar masyarakat telah dievakuasi ke GOR dan banyak yang mandiri ke kerabat yang ada di Kota Soe," jelas Mordekai.
Kondisi lokasi bencana yang rusak parah
Untuk rencana selanjutnya, ia menjelaskan kondisi lokasi bencana yang rusak luar biasa, sehingga tidak dapat ditempati kembali. Maka masyarakat sementara membongkar sisa sisa harta benda yang bisa diselamatkan, termasuk rumah mereka.
"Harta benda yang masih bisa diambil, kita sudah kerjakan sejak minggu lalu hingga hari ini. Harta benda yang bisa diselamatkan seperti seng, pintu, kayu, lemari dan sebagainya," jelas Modekai.
Ia menegaskan Desa Kuatae tidak mungkin direkonstruksi. Masyarakat harus di pindahkan ke pemukiman baru. Hal ini disebabkan oleh kerusakan yang hampir mencakup satu desa.
"Pemerintah dan semua kita sama-sama mencarikan tempat. Terkait lokasi yang telah menjadi opsi, kami belum duduk dan bicara sepakat dimana titik pastinya. Tentu penentuan tempat akan diikuti dengan ketentuan lain yang mengatur, baik aturan maupun anggaran," jelasnya.
Selain itu, Mordekai juga menekankan seluruh stakeholder baik kabupaten hingga pusat perlu bersinergi. Ia mengapresiasi pemerintah daerah, yang dengan keterbatasan anggaran, pemda tetap optimal menangani beberapa titik longsor di berbagai tempat di TTS, terkhusus di Kuatae.
Ia juga mengapresiasi Pemerintah Provinsi NTT dalam hal ini BPBD Provinsi NTT dan DPRD Provinsi NTT, yang sudah dua kali mengunjungi TTS dan sudah ada suplay bantuan untuk perkuat penanggulangan bencana di Kuatae.
8 Orang di TTS Meninggal Akibat AIDS Tahun 2025, Karolina Tahun Optimis Optimalkan Zero AIDS |
![]() |
---|
Ganti Rugi Lahan Pembangunan Bendungan Temef, Pemda TTS Pastikan Proses Berjalan Tuntas |
![]() |
---|
Tekan Angka Anak Tidak Sekolah, Ketua DPRD TTS Dorong Orang Tua Sekolahkan Anak |
![]() |
---|
Tekan Anak Tidak Sekolah, Pemda TTS Bentuk Tim Mutakhir Data |
![]() |
---|
Antisipasi Kelangkaan Hortikultura, Komisi II DPRD TTS Dorong Kelompok Tani Lebih Giat Menanam |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.