NTT Terkini
Mahasiswa Korban Pemukulan Oknum ASN dan Aparat Keamanan di Gedung DPRD NTT Tempuh Jalur Hukum
Awalnya dirinya melihat teman-teman aksi massa berkerumun di depan pintu gedung DPR. Saat itu juga ia datang untuk melerai agar bisa ikut perintah dar
Laporan POS-KUPANG.COM, Petrus Chrisantus Gonsales
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Mahasiswa korban pemukulan oknum ASN dan aparat keamanan di Gedung DPRD NTT, akhirnya menempuh jalur hukum, setelah lakukan visum di RSB Titus Uly Kupang, pada Selasa (25/3/2025).
Oknum ASN tersebut akhirnya dilaporkan ke Polda NTT dengan laporan pengeroyokan dan penganiayaan, yang dibuktikan dengan surat tanda terima laporan dari Polda NTT.
Korban terdiri dari dua orang yakni Koordinator BEM Nusantara, Saulus Ngabi Nggaba dan Koordinator Lapangan dari GMKI Cabang Kupang, Melianus Maimau.
Kedua korban merupakan bagian dari massa aksi yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Cipayung Plus, BEM dan OKP di NTT yang saat itu sedang melakukan aksi demontrasi menolak UU TNI pada Senin (24/3/2025) di Gedung DPRD NTT.
Kepada POS-KUPANG.COM, Selasa (25/3/2025) Saulus Ngabi Nggaba menjelaskan kronologis sehingga dirinya bisa mendapat tindakan represif dari aparat dan oknum ASN di lingkup DPRD NTT.
Baca juga: DPRD NTT Sebut Kasus Perumahan Warga Timor Timur di Kupang Kejahatan Luar Biasa
Awalnya dirinya melihat teman-teman aksi massa berkerumun di depan pintu gedung DPR. Saat itu juga ia datang untuk melerai agar bisa ikut perintah dari kordum.
Tetapi tiba-tiba saja ia menuturkan ada aparat keamanan dan para ASN datang mengerumuninya lalu ada yang menariknya ke dalam ruangan.
Saulus mengatakan saat itu ia tidak bisa berbuat apapun karena semua anggota tubuhnya ditahan.
"Di dalam ruangan itulah leher saya dicekek. Dan ada oknum ASN memukul saya di testa sampai luka," tutur Saulus, sambil menunjukan bekas luka di dahinya.
Namun sampai saat ini Korda Bemnus itu belum mengetahui siapa nama para oknum tersebut.
"Kita sudah serahkan juga videonya saat laporan. Dari video itu mukanya sangat jelas kelihatan," ujarnya.
Saat ditanya tentang kemungkinkanan adanya upaya perdamaian, Saulus dengan tegas mengatakan tidak akan berdamai.
"Kita hormati hukum yang ada. Agar bisa menjadi efek jerah bagi aparat yang lain," katanya.
Baca juga: Ramai Penolakan, UU TNI Tetap Disahkan, Ini Komentar Ketum Golkar
Selain Saulus, ada pula Melianus Maimau yang menjadi korban dari tindakaran represif oknum ASN di Kantor Sekwan DPRD NTT.
Melianus juga turut mengungkapkan kronologi kejadiannya hingga ia dipukul.
Diceritakan Melianus, kejadian bermula ketika massa aksi yang lain sudah naik di pelataran Gedung DPRD NTT.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.