Ngada Terkini

Warga Pro Pembangunan Geotermal Mataloko Temui DPRD Ngada Minta Anggota Dewan Cek Fakta Lapangan

Warga Pro Pembangunan Geotermal Mataloko Temui DPRD Ngada Minta Anggota Dewan cek fakta lapangan.

Editor: Adiana Ahmad
POS-KUPANG.COM/CHARLES ABAR
TEMUI ANGGOTA DPRD - Warga Pro pembangunan Geotermal Mataloko menemui Anggota DPRD Ngada, Kamis 20 Maret 2025. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM,Charles Abar 

POS-KUPANG.COM,BAJAWA - Warga Pro Pembangunan Geotermal Mataloko, Kabupaten Ngada, NTT, menemui Anggota DPRD Kabupaten Ngada, Kamis 20 Maret 2025.

Kedatangan mereka bertujuan meminta perlindungan sekaligus meminta anggota dewan di daerah itu cek fakta di lapangan.

Mereka diterima oleh Wakil Ketua DPRD Ngada Rudi Wogo dan Jois Djawa bersama beberapa anggota DPRD Ngada, di ruang tamu, DPRD Ngada di Bajawa.

Emirensiana Wawo, warga yang tinggal di seputaran pembangunan mengatakan kehadiran mereka di lembaga DPRD Ngada sebagai bentuk dukungan atas pembangunan Geotermal Mataloko.

Baca juga: Kapolri Tidak Pernah Pandang Bulu  Proses Kasus Eks Kapolres Ngada  

Menemui DPRD kata Emerensiana, bertujuan untuk memberikan informasi yang benar sesuai dengan fakta yang terjadi di lapangan.

"Kami datang bertemu dengan DPRD hari ini  mau menyampaikan fakta yang sebenarnya yang terjadi ditengah kami," kata Emerensiana dihadapan anggota DPRD Ngada.

Pada kesempatan itu Ia mengatakan kehadiran dari proyek strategis Nasional itu telah membawa banyak manfaat bagi masyarakat setempat.

Salah satu Ia menyebut, kehadiran proyek ini pihak PLN telah membangun HRS pada beberapa ruas setempat yang memudahkan akses masyarakat setempat.

Selama ini Ia mengatakan, proses kajian yang dilakukan oleh pihak PLN telah melibatkan masyarakat setempat. Kajian itu terkait analisis dampak lingkungan atau AMDAL.

"Pertemuan bersama telah dilakukan semula lembaga masyarakat, tokoh-tokoh adat dari beberapa desa, dari lembaga-lembaga agama dari seminari semua dilibatkan," kata Emerensia.

Baca juga: Respon Kapolda NTT Soal eks Kapolres Ngada yang Ajukan Banding usai Dipecat Polri

Ia juga mengatakan dalam kajian Amdal telah melibatkan pemerintahan dan mendatangkan ahli Geologi dari Bandung.

"Sosialisasi Amdal itu telah dilakukan mendatangkan ahli geologi dari Bandung," ungkap, menceritakan proses yang melibatkannya selama ini.

Kesempatan Itu Ia meminta perlindungan dari lembaga DPRD Ngada dengan banyaknya upaya intimidasi demi menghambat proses pembangunan.

Ia juga meminta DPRD Ngada untuk turun langsung di lapangan dan melihat langsung fakta -fakta yang terjadi.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved