Anker UMKM

Tenun Putri Pak Tani Berdayakan Perempuan Flores Timur

Lapak Putri Pak Tani kian eksis setelah tertatih-tatih sejak dirintis Fitria Dahlan (31) pada 2018. 

Editor: Ryan Nong
POS-KUPANG.COM/PAUL KABELEN
TENUN IKAT - Fitria Dahlan (31) berpose di Galeri Putri Pak Tani di Desa Lamahoda, Adonara, Kabupaten Flores Timur, NTT. Fitria merintis usaha tenun ikat sejak 2018 dan semakin eksis hingga 2025. 

Fitria sedang mengembangkan inovasi kain tenun yang kualitasnya belum maksimal. Kain tenun dimodifikasi menjadi riasan dinding yang dibalut dengan bingkai kayu.

Tenun kurang berkualitas itu, menurut Fitria, dilihat dari kerapatan benang. Meski kerapatan benang tak maksimal, namun umumnya motif tenun daerah sangat elok. Inovasi yang mulai dikembangkan dengan nama Frem Art itu akan diluncurkan dalam waktu dekat.

"Namanya fren art. Untuk sementara memang sarung dan seledang dan fren art. Sudah jalan delapan tahun dan bertahan," ucapnya dengan nada optimis. Perjalanannya merintis UMKM patut diacungi jempol. 

Sebagai jempatan penghubung ibu-ibu dengan calon konsumen, Fitria selalu mengedepankan komunikasi. Apa yang dihasilkan penenun akan dipromosikan ke pembeli. Pola itu cukup tepat dan berhasil memantik simpati pembeli

Fitria mengatakan, harga tenun dijual variatif, mulai dari Rp 100.000 ke atas. Omzet dalam sehari tak ia beberkan. Paling sedikit terjual 4 lembar tenun. Dipastikan, omzet bulanan hasil bisnis tenun tembus jutaan rupiah.

Ia mengajak orang muda khususnya kaum perempuan agar jangan takut berwirausaha, jika kesempatan menjadi ASN belum terwujud. Menjadi pengusaha adalah cara mengurangi masalah pengangguran. (paul kabelen)

 

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved