Manggarai Terkini

Kabar Terbaru, Kunjungan Wisata ke Wae Rebo NTT Ditutup Sementara

Kabar terbaru, kunjungan wisatawan ke Wae Rebo, Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) ditutup sementara akibat cuaca buruk

Editor: Kanis Jehola
BARRY KUSUMA via Kompas.com
WAE REBO - Kabar terbaru, kunjungan wisata ke Kampung Adat Wae Rebo, Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) ditutup sementara akibat cuaca buruk. 

POS-KUPANG.COM – Kabar terbaru, kunjungan wisatawan ke Kampung Adat Wae Rebo, Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) ditutup sementara akibat cuaca buruk.

Cuaca buruk itu terjadi akibat tingginya curah hujan di Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) selama sepekan terakhir di Januari 2025.

Dilansir dari media resmi @waerebo.official, pada 18 Januari 2025 lalu pengelola Desa Wisata Wae Rebo mengeluarkan imbauan berisikan informasi penutupan sementara pendakian ke Wae Rebo.

Dalam imbauan tersebut pengelola destinasi ini menerangkan penutupan ini dilakukan karena kondisi cuaca yang ekstrem dan berbahaya untuk melakukan pendakian ke Wae Rebo

Lembaga Pelestarian Budaya Wae Rebo menyampaikan dengan mempertimbangkan keselamatan wisatawan untuk sementara pendakian ditutup sampai batas waktu yang tidak ditentukan. Kunjungan akan dibuka kembali setelah cuaca membaik.

Sepanjang tahun 2024 sebanyak 10.591 wisatawan mengunjungi Kampung Adat Wae Rebo di Kabupaten Manggarai, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Dikutip dari Kompas.Com, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Manggarai mencatat ada 17.474 wisatawan berkunjung ke daerah itu tahun 2024. Wisatawan mancanegara atau wisman mendominasi dari kunjungan tersebut.

Baca juga: Wae Rebo, Tempat Wisata di Manggarai NTT yang Paling Banyak Dikunjungi Wisatawan Selama 2024

Kepala Dinas Pariwisata dan KebudayaanManggarai Aloysius Jebarut menjabarkan jumlah tersebut merupakan total kunjungan wisatawan di empat tempat wisata yakni Kampung Adat Wae Rebo, Kampung Adat Todo, Kampung Ruteng Puu, dan Liang Bua.

Kampung tradisional ini berada di Desa Satar Lenda, Kecamatan Satar Mese Barat, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur.

Pada 2024 lalu, Kampung Wae Rebo mendapat perhatian dunia dengan menduduki peringkat kedua sebagai kota kecil terindah di dunia versi Inggris TimeOut.

Lebih tepatnya kampung terindah, Wae Rebo berada di ketinggan 1.200 meter di atas permukaan laut (mdpl) di Pulau Flores.  Wae Rebo kini sudah berumur 1200 tahun dan sudah memasuki generasi ke-20. 

Karena keindahan alam dan kekayaan budayanya membuat Wae Rebo dinyatakan sebagai Warisan Budaya Dunia pada Agustus 2012 oleh UNESCO.

Selain dinobatkan sebagai kampung terindah, Wae Rebo juga dijuluki sebagai negeri di atas awan. Kabut tipis selalu menyelimuti kampung ini saat pagi dan sore hari.

Selain pemandangan dan fenomena alam yang indah, Wae Rebo memiliki rumah adat tradisional yang unik dan khas. 

Baca juga: Kasus Penganiayaan Satpam di Kupang, NTT Keluarga Korban Minta Polisi Usut Pelaku

Rumah adat ini disebut Mbaru Niang. Kata Mbaru berarti rumah, sedangkan kata Niang berarti tinggi dan bulat. Bentuk Mbaru Niang dimaknai sebagai suatu falsafah masyarakat Manggarai .

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved