Viral NTT, Lulur YRD di Kota Kupang Digrebek 12 Anggota Polda NTT, Owner Bingung hingga Emosi

POS-KUPANG.COM - Berikut ini Berita Viral NTT yang dikutip dari media sosial.

Isi video berita ViralLokal ini dikutip langsung POS-KUPANG.COM dari akun instagram @ntt.update Kamis (23/1/2025).

Tribunners Berita Viral NTT hari ini dari Kota Kupang.

Dimana Owner lulur YRD digrebek 12 anggota Polda NTT.

Kedatangan belasan anggota ini tentunya membuat sang Owner kebingungan.

Pasalnya menurut owner skin care miliknya telah mempunayi BPOM.

Ia pun sampai bernada tingga tinggi ketika seorang anggota yang mengenakan baju kaos berkerah berwarna hitam menanyakan ijin saat mencampur racikan tersebut.

Baca juga: Viral NTT,Tolak Pembangunan Pabrik Elpiji,Warga Dusun 5 Blokir Jalan di Bolok Kecamatan Kupang Barat

Tak Tinggal diam, Owner YRD pun menanyakan surat tugas kedatangan para Anggora ke rumahnya.

Ia merasa kebingungan didatangi banyak polisi seperti dirinya pencuri.

Bahkan ia pun menanyakan jika dirinya tidak membuka pintu, apakah para aparat kepolisian akan medobrak pintu rumahnya.

Aksi saling menjawab pun terjadi.

Baca juga: Viral NTT, Pemuda Ini Galau, Gubernur NTT Terpilih Melki Laka Lena Langsung Beri Nasehat Ini

Postingan ini pun ramai dengan komentar netizen.

Berikut komentar netizen :

@aprilel**** : Biarpun lulurnya bagus guys bisa memutiman dan segala macam dengan bahasa racik sendiri namanya kita hidup di negara yang punya aturan , sudah ada undang-undang yang mengatur tentang jual-edarkan produk salah satunya harus BPOM .

@gdl*** : BPOM itu wajib ya. Salah tetap salah.

@dewilamabelawa_muaku**** : Semua bercita2 menjadi owner skin care .dengan latar belakang yg bukan dokter kecantikan..tanpa dibekali ilmu skin care..apakah higenis aman buat kulit dgn jumlah porsi kadar yg pas..

@xxyg**** : Yg b tangkap dari ini video kayaknya tentang perizinan BPOM???? soalnya kaka jual luluran yg dimana ini kk jual secara terbuka (bebas)

@brman**** : Ketika diracik, dijual, diedarkan untuk Konsumsi Masyarakat Banyak berarti Wajib Ada BPOM. Kecuali racik sendiri untuk Pake Sendiri yah tidak perlu.

@26salad**** : Ingat girl,jgn terkecoh dgn iming⊃2; putih kek org korea..tp tdk tau kandungan jelas skincarenya,biar kulit sawo matang yg penting bersih,lembab dan sehat pilih skincare yang pasti2 dan jelas kandungan nya,sekalipun owner blg bahan2 racikan nya sdh bpom dan bahan alami,kalo utk pake sendiri tdk masalah tp saat sudah dijual belikan tetap harus ada ijin BPOM krn mamtua racik2 ni kan,otomatis jd formula baru to istilahnya tambah pas bagian racik ni pake tangan kosong,baskom daging dan thinwall yg kita tdk tau sdh steril atau blm
 
@sarii_2*** : Hidup mati tetap lulur SHINZU'I

@msyu**** : Mmtua ada live ni

@h.d_ro**** : Mmtua tllu badarah tinggi ee

@dimasxime**** : RESEP PUTIH KINCLONG HITUNGAN DETIK :
Kopi 1 sachet
Minyak zaitun
Peras jeruk nipis
Baluri tepung bumbu serbaguna
Siram minyak panas

@rinokewa**** : Ini pentingnya Cek Klik ( Cek kemasan,Label,ijin dan kedaluarsa)

@nonnar**** : Sudale te nanti k dg putih ma anak dg metan nanti mo kas salah sapa o

@pab_lo*** : Itu snd bs sembrang2, mamtua bajual bkn lulur sa, mamtua bajual whitening dng itu ap ko. Dia pu efek tllu bhaya kanker gagal ginjal dll. Ma mamtua bilang krena orang iri. Itu wardah dong mau ks kluar satu produk dong penelitian bertahun2 ini modal ame whitening cream dong dr surabaya tempel nama sdh gila dong

@asti**** : Intinya polisi su ambl sampel & tunggu hasil akhir,apa lagi banyak yg su beli

@rinilawa**** : Oknum kepolisian tdk bisa asal ciduk saja hrus di lengkapi dgn surat perintah membawa atau penangkapan…apabila pihak kepolisian tdk dpt menunjukkan surat2 tersebut mk kita bisa melawan penangkapan tersebut atau kita bisa melaporkan oknum tersebut ke propam, ke atasan dia…Kk yesi ada akibat hukumnya klw polisi menangkap tanpa surat perintah pemeriksaan atau penangkapan di UU no 8 tahun 1981 pasal 18 ayat 2 KUHAP polisi bisa
melakukan penangkapan tanpa surat perintah penangkapan apabila dalam hal tertangkap tangan dan polisi berkewajiban mengirimkan surat tembusan penangkapan tsb kepada keluarga korban, jika tidak maka penangkapan tersebut tidak sah dan langkah hukum yg bisa di tempuh adalah mengajukan PRAPERADILAN ke pengadilan negeri untuk hakim menyatakan tidak sah dan menuntut ganti kerugian sebagaimana di atur dlm pasal 77 KUHAP. (*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS