NTT Terkini
Astria Initia Gelar Diskusi Demokrasi, Pertanyakan Peran Pers dan Mahasiswa
Diskusi demokrasi tersebut, kata Seran, menjadi ruang bagi mahasiswa dan pers untuk mengintrospeksi diri.
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Komunitas Astria Initia menggelar diskusi demokrasi bertema “Krisis Pilar Keempat Demokrasi: Mahasiswa dan Pers dalam Bayang-Bayang Kekuasaan”. Diskusi digelar di Dapo San17, Jalan San Juan Penfui Timur Kota Kupang pada Jumat (19/8/2025) malam.
Diskusi demokrasi itu menghadirkan dua narasumber, yakni Ketua Front Mahasiswa Nasional (FMN), Yorius Ama Makin dan Ryan Nong, wartawan Pos Kupang.
Koordinator Astria Initia, Seran Sebho dalam rilis yang diterima POS-KUPANG.COM, Sabtu, mengatakan diskusi yang berlangsung pada 19.00 hingga 22.00 WITA itu dihadiri mahasiswa lintas kampus, antara lain Unwira, Muhammadiyah, Undana, dan UCB Kupang.
Diskusi demokrasi tersebut, kata Seran, menjadi ruang bagi mahasiswa dan pers untuk mengintrospeksi diri.
"Demokrasi bukan saja ilmu yang dihafal, tetapi tindakan demokrasi itu yang perlu dijaga agar demokrasi tetap sehat," ungkap Seran.
Baca juga: Demo Mahasiswa Paksa Parlemen Timor Leste Batalkan Dua Kebijakan Kontroversial
Baca juga: UGM dan Unwira Penyuluhan Hukum di Lelogama Kabupaten Kupang NTT
Dalam diskusi, Ryan Nong membahas fungsi ideal pers sebagai pilar keempat demokrasi, tantangan independensi media di tengah tekanan politik dan ekonomi, serta pentingnya peran pers mahasiswa dan media alternatif.
Sementara Yorius Ama Makin menyoroti peran historis mahasiswa sebagai agen perubahan, kondisi gerakan mahasiswa saat ini yang menghadapi apatisme dan tantangan era digital, serta strategi membangun kesadaran kolektif bersama pers dan masyarakat sipil.
Seran mengatakan, Komunitas Astria Initia merupakan kelompok belajar mahasiswa Administrasi Publik Unwira angkatan 2024 yang dibentuk pada Mei 2025 lalu.
Nama Astria Initia, kata dia, berasal dari frasa Latin yang berarti “awal menuju bintang”. Filosofi tersebut mencerminkan semangat berangkat dari ketidaktahuan untuk belajar bersama dan meraih cita-cita lewat diskusi.
Pendamping Astria Initia, Dion Lamawuran mengatakan, mahasiswa tidak cukup hanya mengandalkan teori di dalam kelas. Harus ada ruang-ruang yang dibangun untuk mempertajam gagasan kritis dan mengeksplorasi kemampuan non akademik dan mengorganisir diri agar lebih peka terhadap persoalan sosial. (*)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.