Kabar Duka

Profil Hasjim Djalal, Pakar Hukum Laut Internasional dan Diplomat Senior Indonesia yang Meninggal

Hasjim Djalal meninggal dunia di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta, Minggu (12/1/2025) pukul 16.40 WIB. Hasjim Djalal adalah mantan diplomat Indonesia

Editor: Agustinus Sape
KOMPAS.COM/HENDRA A. SETYAWAN
Pakar Hukum Internasional dan mantan diplomat Hasjim Djalal. 

Setelah menamatkan pendidikan di Amerika Serikat, Hasjim kembali ke Tanah Air pada 1961. Dia langsung terlibat aktif di bidang kelautan dengan mendirikan Panitia Hukum Laut Indonesia, di bawah koordinasi Dewan Maritim dan menghasilkan sejumlah keputusan penting dalam pengelolaan kelautan.

"Apalagi di Deplu saya ditempatkan di Direktorat Hukum, jadi memiliki kesempatan lebih luas lagi untuk mempelajari masalah-masalah hukum kelautan," kata dia.

Pada 1964, Hasjim kemudian ditempatkan di Beograd (Yugoslavia) sebagai Sekretaris II Bidang Politik, selama dua tahun. Dia langsung ditugaskan ke Guinea, di bagian barat Benua Afrika sebagai orang kedua.

Hasjim mengaku tidak tahu mengapa ditempatkan di negara itu. Namun, Hasjim sempat dianggap sebagai ahli Afrika, sehingga sering kali mendapat tugas ke sana.

Pada 1969 sampai dengan 1972, dia diangkat menjadi Kepala Dinas Hukum Internasional dan menghabiskan sebagian besar waktunya untuk urusan hukum laut.

Pada 1976, dia menjabat sebagai Direktur Perjanjian dan Hukum Departemen Luar Negeri Indonesia selama tiga tahun.

Lalu pada 1985, dia dipercaya menjadi Direktur Jenderal Perencanaan Kebijakan selama 5 tahun.

Hasjim juga pernah ditunjuk menjadi Duta Besar/Wakil Wakil Tetap Indonesia untuk PBB di Jerman pada (1990-1993) dan Duta Besar untuk Hukum Laut dan Urusan Maritim (1994-2000).

Berhasil mengesahkan Hukum Laut Internasional PBB

Hasjim tercatat pernah menjadi anggota Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI), Dewan Maritim Indonesia, Penasihat Senior Menteri Kelautan dan Perikanan Indonesia, dan Kepala Staf Angkatan Laut Indonesia.

Dia turut menjadi pengajar di sejumlah perguruan tinggi dan lembaga pendidikan tinggi lainnya di Indonesia. Bahkan, Hasjim telah menerbitkan artikel dan tiga buku tentang Hukum Laut serta isu-isu Regional.

Dikutip dari Universitas Bung Hatta, Hasjim merupakan diplomat Indonesia yang berada di balik suksesnya pengesahan Hukum Laut Internasional PBB (UNCLOS 1982). Bersama dengan Prof Dr Mochtar Kusumaatmadja, mereka membawa kepentingan Indonesia, seperti yang diamanatkan oleh Deklarasi Juanda.

Selama puluhan tahun, Hasjim telah memperjuangkan konsep Nusantara dengan gigih, ulet, dan tekun di medan Internasional.

Atas perjuangannya itu, Hasjim disebut sebagai "Patriot Negara Kepulauan" dalam buku karya Efri Yoni Baikoeni.

Semasa hidupnya, Hasjim telah menerima berbagai penghargaan, pujian, dan tanda jasa, termasuk Bintang Mahaputera Utama. (kompas.com)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved