Lewotobi Erupsi

Dana Rp 2 Miliar Donasi Lewotobi Masih Mengendap di Rekening Pemkab Flotim, Ini Penjelasan Sekda

Donasi bencana Gunung Lewotobi Laki-laki senilai Rp 2 miliar lebih masih mengendap di rekening Pemerintah Kabupaten Flores Timur ( Pemkab Flotim)

Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/PAUL KABELEN
POSLAP - Pos Lapangan (Poslap) Desa Kobasoma di Kecamatan Titehena, Kabupaten Flores Timur, NTT, Kamis, 9 Januari 2025. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Paul Kabelen

POS-KUPANG.COM, LARANTUKA - Donasi bencana Gunung Lewotobi Laki-laki senilai Rp 2 miliar lebih hingga kini masih mengendap di rekening Pemerintah Kabupaten Flores Timur ( Pemkab Flotim), Nusa Tenggara Timur.

Bantuan ini datang dari banyak pihak yang peduli dengan nasib ribuan penyintas bencana erupsi asal Kecamatan Wulanggitang dan Ile Bura, Flores Timur. Uang Rp 2 miliar tersimpan di rekening BRI dan Bank NTT.

Dana donasi mengalami kenaikan signifikan dari sebelumnya di angka Rp 1 miliar. Catatan ini ditulis wartawan dalam berita sebelumnya pada tanggal 21 Desember 2024 lalu.

Sekretaris Daerah Flores Timur, Petrus Pedo Maran, Rabu, 8 Januari 2025, menyebutkan dana donasi belum digunakan. Alasannya, belum dibentuk perangkat pengelola, kendati sudah didukung dengan Peraturan Bupati (Perbup).

"Jumlahnya di atas Rp 2 miliar, angka pastinya akan kami sampaikan. Jadi tinggal menunggu perangkat pengelola," katanya di Aula Setda, disimak Penjabat Bupati Sulastri Rasyid, Kapolres Flores Timur, AKBP I Nyoman Putra Sandita, dan Dandim 1264 Flores Timur, Lektol Inf. M. Nasir Simanjuntak.

Secara spesifik, ujar Pedo Maran, menyangkut jabatan bendahara yang enggan diminati para pejabat struktural. Kendala yang menyulitkan itu akan dicarikan solusi dengan mekanisme penunjukkan langsung.

"Ada staf kami yang sudah ditugaskan dengan SK, tapi semuanya mengundurkan diri. Itulah kondisi riil yang kami alami di unit teknis kami di BPBD," jelasnya.

Penyintas bencana sudah mengetahui dana donasi yang masuk ke rekening Pemkab Flores Timur. Mereka meminta para pejabat daerah dapat mengelola "Dana Amanah" dari orang baik secara transparan dan tepat sasaran.

"Semoga bantuan tidak disalahgunakan. Harus betul-betul tepat sasaran," pinta penyintas saat ditemui di Posko Bokang Wolomatang. (*)

Ikuti berita POS-KUPANG.com di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved