Opini

Opini: Robohnya Surau Kami

Novel ini menggambarkan kehidupan masyarakat Minangkabau dan masalah-masalah sosial yang dihadapi oleh karakter-karakternya. 

Editor: Dion DB Putra
DOK PRIBADI
Br. Pio Hayon, SVD. 

Ketidakadilan dan penyalahgunaan kekuasaan dapat menyebabkan keruntuhan nilai-nilai sosial.

Relasi Sosial Politik ala A.A Navis

Novel Robohnya Surau Kami tidak hanya sebuah karya sastra, tetapi juga cermin dari dinamika sosial dan politik dalam masyarakat. 

Dengan menggambarkan keruntuhan surau sebagai simbol dari hilangnya nilai-nilai, novel ini mengajak pembaca untuk merenungkan pentingnya integritas, kepemimpinan, dan partisipasi aktif dalam menjaga stabilitas dan moralitas dalam politik. 

Pertama: Integritas Partai Politik: Seperti halnya surau yang runtuh, partai politik yang kehilangan integritas dan kepercayaan publik akan mengalami krisis. Ketika kepentingan individu mengalahkan kepentingan partai dan rakyat, kepercayaan masyarakat akan hilang. 

Kedua: Kepemimpinan yang Visioner: Novel ini menunjukkan bahwa kepemimpinan yang tidak efektif dapat menyebabkan keruntuhan. 

Dalam politik, pemimpin yang tidak mampu menginspirasi dan menjaga nilai-nilai partai berisiko merugikan stabilitas dan keberlanjutan politik.

Ketiga: Partisipasi Masyarakat: Keterlibatan masyarakat dalam proses politik sangat penting. Novel ini menggambarkan bahwa masyarakat yang tidak memiliki kesadaran sosial akan terjebak dalam konflik dan ketidakpastian. 

Empat: Krisis Identitas Politik: Seperti karakter dalam novel, partai politik juga dapat menghadapi krisis identitas ketika mereka tidak lagi mencerminkan aspirasi dan nilai-nilai konstituen mereka.

Pergolakan Politik Internal PDIP

PDIP merupakan salah satu partai politik terbesar di Indonesia, yangmemiliki sejarah panjang dalam perpolitikan tanah air. Sebagai partai yang dipimpin oleh Megawati Soekarnoputri, PDIP pernah mengalami masa kejayaan, khususnya dalam pemilu. 

Seiring dengan berkembangnya waktu, PDIP, yang merupakan salah satu partai politik terbesar di Indonesia, mengalami berbagai pergolakan internal yang mencolok. 

Persaingan kekuasaan di dalam partai, konflik kepentingan, dan ketidakpastian visi politik menjadi isu yang mengemuka.

Ketegangan ini memunculkan pertanyaan: Apakah partai ini masih mampu mewakili aspirasi rakyat, ataukah justru terjebak dalam intrik politik yang merugikan? Ada apa sebenarnya? 

Ada beberapa poin penting yang bisa terbaca dalam pergolakan saat ini: pertama: Krisis Kepemimpinan: Dalam beberapa tahun terakhir, ada tuntutan untuk regenerasi kepemimpinan. 

Halaman
1234
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved