Renungan Harian Katolik
Diberkati untuk Menjadi Berkat
Mungkin di hari ini, kita yang biasa mengucapkan peristiwa ini dalam doa Angelus tidak ikut merasakan sukacita itu. Terlalu biasa untuk kita.
Hidup orang-orang terberkati akan dengan sendiri memancarkan vibrasi sukacita. Maka ketika Maria tiba di rumah Elisabeth, dan memberi salam kepadanya, melalui gelombang suara dan kehangatan pelukannya, ada aura sukacita luar biasa yang terbagi di antara mereka.
Dalam sukacita, tanpa penjelasan panjang lebar, Elisabeth merasakan apa yang sedang terjadi. Berkat Tuhan yang luar biasa dahsyat sedang terjadi antara mereka.
Berkat itu membuat Elisabeth tahu diri: “siapakah aku ini sampai ibu Tuhankku mengunjungi aku? Sebab ketika salammu sampai ke telingaku, anak yang di dalam Rahimku melonjak kegirangan.” (Luk. 1: 43-44).
Kedua calon ibu terberkati ini saling mengunjungi. Mereka diberkati untuk saling menjadi berkat satu sama lain.
Inilah pesan di minggu terakhir di masa Advent: Allah yang menjelma menjadi manusia adalah berkat bagi setiap orang yang menerimaNya.
Tapi berkat yang diterima itu tidak cukup hanya menjadi sekedar kebanggaan untuk diri sendiri karena berkat itu adalah kekayaan dan anugerah untuk dibagikan pada dunia.
Seperti pada Maria, Elisabeth dan Zakharia kita diberkati agar sanggup menjadi berkat bagi dunia. (*)
Renungan Harian Katolik Minggu 31 Agustus 2025, "Karunia dalam Kerendahan Hati" |
![]() |
---|
Renungan Harian Katolik Minggu 31 Agustus 2025, "Orang yang Rendah Hati Diberkati Tuhan" |
![]() |
---|
Renungan Harian Katolik Minggu 31 Agustus 2025, “Siapa Merendahkan Diri akan Ditinggikan" |
![]() |
---|
Renungan Harian Katolik 31 Agustus 2025, "Perjamuan Istimewa Bagi Orang Kecil" |
![]() |
---|
Renungan Harian Katolik Minggu 31 Agustus 2025: Lupa diri dan Hormat yang Sejati |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.