Berita Internasional

Presiden Korea Selatan Dimakzulkan, Nasibnya Kini Tergantung Mahkamah Konstitusi

Pemakzulan Yoon Suk-yeol merupakan buntut dari keputusannya menetapkan darurat militer pada 3 Desember 2024 lalu. 

Editor: Dion DB Putra
KANTOR KEPRESIDENAN KORSEL
Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol. Parlemen Korea Selatan makzulkan Presiden Yoon pada Sabtu (14/12/2204) sore, 

“Kami tidak dapat lagi menahan kegilaan Yoon,” kata juru bicara Partai Demokrat, Hwang Jung-a. Pada unjuk rasa di luar parlemen yang mendukung pemakzulan, para sukarelawan membagikan penghangat tangan gratis pada Sabtu pagi untuk melawan suhu di bawah nol derajat Celcius, serta kopi dan makanan. 

Seorang pengunjuk rasa mengaku telah menyewa sebuah bus agar para orang tua yang hadir dalam demonstrasi tersebut memiliki tempat untuk mengganti popok dan memberi makan bayi mereka. 

Yang lain mengeklaim, awalnya berencana untuk menghabiskan hari Sabtu mereka dengan mendaki gunung. 

“Tapi saya datang ke sini untuk mendukung sesama warga negara,” kata Kim Deuk-yun (58) kepada AFP. 

Bola ada di MK 

Jika Mahkamah Konstitusi mendukung pelengseran Yoon, ia akan menjadi presiden kedua dalam sejarah Korea Selatan yang berhasil dimakzulkan. 

Namun, ada juga preseden bagi Mahkamah Konstitusi untuk memblokir pemakzulan. 

Pada tahun 2004, presiden saat itu Roh Moo-hyun diberhentikan oleh parlemen karena dugaan pelanggaran hukum pemilu dan ketidakmampuannya, namun Mahkamah Konstitusi kemudian mengembalikannya.  

Mahkamah saat ini hanya memiliki enam hakim, yang berarti keputusan mereka harus diambil dengan suara bulat. 

Presiden Yoon dilaporkan tetap tidak menyesal dan menantang ketika dampak dari deklarasi darurat militernya semakin dalam dan penyelidikan terhadap lingkaran dalamnya semakin meluas. 

Peringkat dukungannya, yang tidak pernah terlalu tinggi, telah anjlok menjadi 11 persen, menurut jajak pendapat Gallup Korea yang dirilis Jumat (13/12/2024). 

Jajak pendapat yang sama menunjukkan bahwa 75 persen sekarang mendukung pemakzulannya. 

PM bersumpah pastikan pemerintahan yang stabil Perdana Menteri Korea Selatan Han Duck-soo pada Sabtu berjanji untuk “memastikan pemerintahan yang stabil” setelah parlemen negara itu memilih Presiden Korea Selatan dimakzulkan. 

“Saya akan mencurahkan semua kekuatan dan upaya saya untuk memastikan pemerintahan yang stabil,” kata Han, yang menjadi pemimpin sementara negara itu menggantikan Yoon, kepada wartawan. 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com berjudul Presiden Korsel Dimakzulkan, Oposisi Sebut Kemenangan Rakyat, PM Janjikan Pemerintahan Stabil

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved