Opini

Opini: Pergeseran Voting Behaviour dalam Pilkada Serentak 2024 di NTT

Pilkada serentak ini bisa menjadi momen penting dalam memahami perubahan perilaku pemilih pada tingkat nasional.

Editor: Dion DB Putra
DOK PRIBADI
Br. Pio Hayon, SVD. 

Di Kota Kupang contohnya, calon yang menjanjikan perbaikan layanan kesehatan dengan program yang jelas mendapatkan dukungan lebih dari 70 persen.

Maka dalam konteks ini dapat disimpulkan bahwa tiga pendekatan (sosiologis, psikologis, dan rasional) menunjukkan bahwa selain perilaku pemilih di NTT dipengaruhi oleh faktor sosial dan identitas, tetapi juga menunjukkan perkembangan menuju pertimbangan rasional dalam
pengambilan keputusan. 

Data yang ada mencerminkan kompleksitas perilaku pemilih di NTT, di mana identitas sosial dan loyalitas partai tetap kuat, sekalipun ada tren positif menuju pemilih yang lebih kritis dan mampu memilih tanpa ada tekanan dari faktor-faktor lainnya.

Pergeseran Identitas Pemilih dan Isu-isu Lokal

Dalam Pilkada 2024, terlihat adanya pergeseran dari politik identitas tradisional menuju politik berbasis isu. 

Pemilih muda, yang makin terpapar banyak informasi melalui media sosial, menunjukkan ketertarikan lebih besar terhadap calon yang dapat menawarkan program-program inovatif. 

Hal ini sejalan dengan penelitian Roth Dieter yang menyatakan bahwa pemilih muda cenderung lebih kritis dan tidak terikat pada tradisi politik keluarga. 

Media sosial memainkan peran kunci dalam memengaruhi perilaku pemilih. Berdasarkan survei yang dilakukan menjelang Pilkada 2024, sekitar 70 persen pemilih muda mengaku mendapatkan informasi politik melalui media sosial. 

Ini menandakan pergeseran cara pemilih berinteraksi dengan calon dan isu-isu politik. 

Calon yang aktif di platform digital cenderung lebih dikenal dan memiliki peluang lebih besar untuk meraih suara. Untuk itu, isu-isu lokal seperti akses terhadap pendidikan, kesehatan, dan masalah lingkungan menjadi makin penting.

Dalam Pilkada 2024, pemilih cenderung memilih calon yang memiliki solusi konkret untuk isu-isu tersebut. 

Misalnya, di Kabupaten Alor, calon yang menjanjikan program peningkatan akses air bersih dan pendidikan memperoleh dukungan lebih dari 65 persen. 

Ini menunjukkan bahwa pemilih makin mengutamakan calon yang responsif terhadap kebutuhan masyarakat.

Pahami Dinamika Perilaku Pemilih

Pergeseran voting behaviour di NTT dalam Pilkada serentak 2024 mencerminkan evolusi pemilih yang lebih kritis dan berfokus pada isu. 

Halaman
1234
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved