Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Selasa 3 Desember 2024, Pergilah Kita Diutus
Semua orang dapat menjadi martir, pewarta, dan misionaris, sesuai dengan kemampuan dan lingkungannya.
Oleh : Pastor John Lewar SVD
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik Selasa 3 Desember 2024, Pergilah Kita Diutus
Biara Soverdi St. Yosef Freinademetz STM Nenuk Atambua Timor
Pesta Santo Fransiskus Xaverius
Lectio: 1Korintus 9:16-19.22-23; Mazmur 117:1.2;
Injil : Markus 16:15-20
Meditatio:
Penginjil Markus (16:15-20) mengisahkan bahwa sebelum Yesus terangkat ke surga lalu duduk di sebelah kanan Allah, Ia mengutus para murid-Nya sambil berkata, “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.”
Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 1 Desember 2024, “Angkatlah Mukamu, Penyelamatmu Sudah Dekat”
Mewartakan Injil kepada segala makhluk adalah tugas pengutusan semua murid Yesus, bukan hanya tugas para rasul yang hidup pada zaman Yesus. Dengan menerima Sakramen Baptis, kita yang hidup pada zaman ini pun mengemban tugas pengutusan tersebut.
Para Bapa Konsili Vatikan II menegaskannya dalam Dekrit tentang Kegiatan Misioner Gereja (Ad Gentes).
Seluruh Gereja bersifat misioner, dan karya mewartakan Injil merupakan tugas umat Allah yang
mendasar (AG, 35). Perlu dicatat bahwa sifat misioner tersebut termeterai pada diri seluruh Gereja.
Artinya, Setiap anggota Kristus yang hidup, semua orang beriman, yang melalui Baptis, Penguatan dan Ekaristi
disaturaga-kan dan diserupakan dengan Dia, terikat kewajiban untuk menyumbangkan tenaga demi perluasan dan pengembangan Tubuh-Nya, untuk menghantar-Nya selekas mungkin kepada kepenuhan-Nya (Ef
4:13) [AG, 36). “Terikat kewajiban”, artinya, ada suatu keharusan yang melekat dalam diri setiap anggota Gereja.
Ada banyak cara untuk melaksanakannya. Tugas pengutusan ini tidak hanya terbatas bagi para misionaris yang pergi ke tempat yang jauh untuk menyerukan nama Yesus. Dengan melaksakan firman-firman-Nya
dalam kehidupan sehari-hari, entah di mana pun kita berada, ini juga merupakan bentuk nyata dari pelaksanaan tugas pengutusan tersebut.
Ketika kita mau mengampuni kesalahan sesama, ketika kita membantu orang tua membersihkan rumah, ketika kita menghibur sesama yang sedang bersedih, ketika kita menjaga kelestarian alam dengan tidak
membuang sampah sembarangan, itu semua juga merupakan bentukbentuk nyata pelaksanaan tugas “pergi ke seluruh dunia untuk memberitakan Injil Tuhan kepada segala makhluk”.
Hari ini kita mengenang Santo Fransiskus Xaverius, pelindung karya misi. Dia pernah disebut misionaris terbesar setelah Rasul Paulus. Memang, misinya luar biasa: dari India, Malaka, Indonesia (khususnya Ambon,
Ternate, dan Morotai), Jepang, sampai berakhir saat ingin menginjili Cina.
Dia taat pada perintah Tuhan yang bangkit, “Pergilah ke seluruh dunia, beritakan Injil kepada segala makhluk. Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan.”
Fransikus meninggalkan kehidupan mapan di negerinya (Spanyol) untuk mewartakan Injil dan membaptis ribuan orang di Asia.
Pewartaannya mengubah gaya hidup para pendengarnya. Mengapa? Sebab dia menyapa
hati mereka yang haus akan kebenaran dan kesejatian. Dia juga “berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru,” sebab dia mempelajari bahasa-bahasa tempat dia bekerja.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.