Pilkada 2024
Hitung Cepat Litbang Kompas Pilgub Jakarta Berpeluang Dua Putaran: Pramono-Rano vs Kamil-Suswono
”Data sudah stabil sehingga tidak akan jauh berbeda hingga hasil akhir,” kata General Manager Litbang Kompas Ignatius Kristanto.
POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Pemilihan Gubernur Jakarta 2024 berpeluang berlangsung dalam dua putaran. Dari tiga pasangan kandidat yang berkompetisi, belum ada yang memperoleh suara lebih dari 50 persen berdasarkan hasil hitung cepat Litbang Kompas.
Hitung cepat Litbang Kompas pada Rabu (27/11/2024) pukul 15.25 menunjukkan, perolehan suara pasangan calon nomor urut 3 dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta 2024, Pramono Anung-Rano Karno, unggul atas dua pasangan kandidat lainnya, yakni Ridwan Kamil-Suswono dan Dharma Pongrekun-Kun Wardana. Pramono-Rano memperoleh suara sebesar 49,50 persen, sedangkan Kamil-Suswono 40,07 persen, dan Dharma-Kun 10,43 persen. Adapun data sementara yang masuk 67,5 persen.
”Data sudah stabil sehingga tidak akan jauh berbeda hingga hasil akhir,” kata General Manager Litbang Kompas Ignatius Kristanto.
Hitung cepat Litbang Kompas di Pilkada Jakarta 2024 menggunakan sampel dari 400 TPS yang ada di seluruh Jakarta. Penentuan sampel menggunakan metode acak sistematis berdasarkan jumlah daftar pemilih tetap di Pilkada Jatim. Adapun margin of error di bawah 1 persen.
Dengan hasil tersebut, Pilkada Jakarta masih berpeluang terjadi dalam dua putaran. Sebab, mengacu Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pilkada, syarat untuk memenangi Pilkada Jakarta berbeda dari pilkada di daerah-daerah lainnya. Kandidat harus mendapatkan suara lebih dari 50 persen untuk bisa menang satu putaran.
Pertarungan sengit
Sengitnya pertarungan di Pilkada Jakarta sudah terbaca dalam beberapa waktu terakhir. Hasil survei sejumlah lembaga menunjukkan ada perkembangan signifikan pada tingkat elektabilitas pasangan nomor urut 3, Pramono-Rano. Merujuk hasil survei Kompas, Oktober lalu, Pramono-Rano unggul atas Kamil-Suswono dengan keterpilihan mencapai 38,3 persen. Sementara Kamil-Suswono meraih dukungan sebesar 34,6 persen.
Padahal, pasangan yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) itu berangkat dari tingkat elektabilitas yang jauh tertinggal dibanding Kamil-Suswono. Seusai didaftarkan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta pada akhir Agustus lalu, bahkan tingkat popularitas Pramono pun masih rendah di kalangan warga Jakarta. Untuk itu, Pramono yang merupakan mantan Menteri Sekretaris Kabinet selama dua periode pemerintahan Presiden Joko Widodo dan pernah menjabat sebagai Sekretaris Jenderal PDI-P itu pun menggencarkan sosialisasi mengenai identitasnya lewat berbagai kanal.
Elektabilitas Pramono-Rano mulai terdongkrak seusai debat perdana Pilkada Jakarta pada 6 Oktober lalu. Survei sejumlah lembaga menunjukkan hasil variatif, tetapi tingkat keterpilihan mereka relatif menguat. Hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) pada 10-17 Oktober menunjukkan, keterpilihan pasangan itu mencapai 41,6 persen dan unggul atas dua pasangan lainnya. Saat itu, Ridwan Kamil-Suswono (37,4 persen) dan Dharma Pongrekun-Kun Wardana (6,6 persen).
Selain terdongkrak usai debat, Pramono-Rano juga mengunci dukungan dari dua mantan Gubernur DKI Jakarta yang meskipun tidak ikut berkontestasi, masih memiliki basis massa loyal. Mereka tidak lain adalah Basuki Tjahaja Purnama dan Anies Baswedan. Bahkan, Anies yang bukan kader PDI-P pun ikut berkampanye bersama Pramono-Rano pada Kamis (21/11/2024) lalu.
Sementara itu, Kamil-Suswono merupakan pasangan dengan modal elektoral yang lebih meyakinkan sejak awal. Kamil merupakan salah satu tokoh yang masuk bursa calon wakil presiden 2024, sehingga namanya lebih dikenal publik. Sementara Suswono, menjabat sebagai Ketua Majelis Pertimbangan Pusat Partai Keadilan Sejahtera (PKS), partai politik (parpol) peraih suara tertinggi di Jakarta dalam beberapa pemilu terakhir.
Baca juga: Pramono-Rano Berpeluang Menang di Jakarta, Benarkah? Simak Ramalan Jamiluddin Ritonga
Tak hanya itu, Kamil-Suswono diusung oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus yang terdiri dari setidaknya 13 parpol. Koalisi itu merupakan gabungan ‘pengusung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar pada Pilpres 2024 lalu. Dukungan banyak partai dan popularitas Kamil membawa pasangan tersebut pada elektabilitas yang sempat menyentuh angka di atas 50 persen usai pendaftaran calon peserta pilkada.
Namun, elektabilitas Kamil-Suswono mengalami tantangan seiring dengan menguatnya Pramono-Rano. Tak hanya itu, sejumlah elite parpol anggota KIM plus juga mengakui bahwa mereka tidak bergerak secara optimal untuk memenangkan pasangan tersebut. Sebagian beralasan soal kedekatan emosional yang kurang kuat dengan kandidat, mengingat Kamil merupakan mantan Gubernur Jawa Barat yang baru bergabung ke Partai Golkar jelang Pilpres 2024.
Di tengah melorotnya dukungan terhadap dirinya, Kamil menemui Presiden Prabowo Subianto pada akhir Oktober lalu. Sehari setelahnya, Kamil juga menemui Presiden ketujuh RI Joko Widodo di kediamannya di Surakarta, Jawa Tengah, untuk meminta nasihat kepemimpinan.
Menyusul pertemuan tersebut, Jokowi pun sempat mengikuti agenda kampanye Kamil-Suswono di Jakarta pada pertengahan November lalu. Dalam agenda yang dihadiri Kamil dan para pemengaruh itu, Jokowi mengajak warga Jakarta untuk memilih Kamil-Suswono.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.