Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Senin 25 November 2024, Makna di Balik Sebuah Persembahan
persembahan bukanlah ajang untuk mempertontonkan kekayaan dan kekuasaan, melainkan dengan rendah hati kita memuliakan Tuhan
Oleh : Pastor John Lewar SVD
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik Senin 25 November 2024, Makna Dibalik Sebuah Persembahan
Biara Soverdi St. Yosef Freinademetz STM Nenuk Atambua Timor
Katarina dr Aleksandria
Wahyu 14:1-3.4b-5; Mazmur 24:1-2.3-4ab.5-6
Injil : Lukas 21:1- 4
Meditatio:
Sabda Tuhan hari ini bicara tentang bagaimana orang memberi persembahan.
Dikisahkan dalam injil Lukas, bahwa Ketika Yesus mengamat-amati orang-orang yang memberikan persembahan di bait Allah, perhatiannya malah tertuju pada seorang janda miskin (Markus 12:41-44; Lukas 21:1-4).
Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 23 November 2024, “di Hadapan Dia, Semua Orang Hidup”
Sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang itu. Janda itu memberi dari kekurangannya dan dengan sikap hati yang besar.
Ada empat faktor dalam pemberian persembahan yang berkenan pada Tuhan.
Pertama, Memberi persembahan adalah ekspresi iman kita. Tidak ada alasan bagi kita untuk tidak bersyukur dalam segala hal, sebab Tuhan itu baik.
Cara bersyukur pun beragam, tidak hanya dengan ucapan tetapi juga dengan tindakan, seperti memberi persembahan.
Dalam Yesus Kristus, kita mengimani bahwa berkat Tuhanlah yang menjadikan kita memiliki segalanya, bahkan hidup kekal dari anugerah-Nya. Tuhanlah yang empunya segalanya.
Persembahan yang kita berikan bukanlah untuk memperkaya-Nya, tetapi ekspresi iman kita, bahwa kita mengasihi Tuhan lebih daripada berkat-berkat-Nya, dan kita selalu dipelihara-Nya (Mazmur 96:8; Matius 6:26).
Tuhan pasti selalu mencukupkan segala yang dibutuhkan terlepas penghasilan kita banyak atau sedikit.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.