Booth Kolaborasi UMKM dan Komunitas Kopi NTT Hadirkan Perjalanan Kopi dari Hulu ke Hilir di ETF 2025

Kichi Jacob, Owner Kopi SAa mengatakan, pengunjung akan disuguhkan pengalaman menyusuri perjalanan panjang kopi.

Editor: Sipri Seko
POS-KUPANG. COM/TAR RAHMANIAR ISMAIL
BOOTH KOPI - Booth UMKM Kopi di Event Exotic Festival Tenun 2025 yang diselenggarakan Bank Indonesia. 

Laporan reporter POS-KUPANG. COM, Tari Rahmaniar Ismail

POS-KUPANG.COM, KUPANG — Event ETF 2025 menghadirkan nuansa berbeda dengan kehadiran booth kolaborasi antara UMKM binaan Bank Indonesia (BI) dan Komunitas Kopi NTT (Kaka NTT). 

Mengusung konsep “Perjalanan Kopi dari Hulu ke Hilir” booth ini memperlihatkan secara lengkap proses kopi sejak dari kebun hingga tersaji dalam secangkir kopi.

Kichi Jacob, Owner Kopi SAa mengatakan, pengunjung akan disuguhkan pengalaman menyusuri perjalanan panjang kopi.

“Kalau datang ke booth ini, kita tampilkan mulai dari pohon kopi, bagaimana proses panen, penjemuran, hingga menjadi green beans. Lalu pengunjung diarahkan ke booth roastery untuk melihat proses roasting dan uji cita rasa kopi,” ujarnya, Rabu (10/9/2025).

Tidak berhenti di situ, pengunjung juga bisa menyaksikan simulasi proses roasting pada jam-jam tertentu yang diinformasikan melalui akun Instagram Kaka NTT.

Sementara di booth barista, pengunjung dapat menikmati langsung kopi hitam, kopi susu, hingga es kopi susu kekinian. Kopi kemasan siap saji dari berbagai daerah NTT juga tersedia sebagai oleh-oleh.

NTT sendiri memiliki 13 kabupaten penghasil kopi, dengan Flores sebagai daerah yang paling terkenal.

“Menurut penelitian, tanah di Flores adalah yang paling cocok untuk pertumbuhan kopi. Karena itu kopi Flores dikenal luas, meski daerah lain juga menghasilkan kopi dengan kualitas baik,” ujar Kichi Jacob.

Beberapa kopi yang ditampilkan di ETF (Exotic Tenun Festival  2025) antara lain berasal dari Bajawa, Ende, Manggarai, hingga Kopi Timur.

Harapan besar pun disampaikan penyelenggara, agar masyarakat semakin menghargai kopi lokal. 

“Kami ingin orang sadar bahwa menghasilkan kopi yang enak itu butuh proses panjang. Dengan menghargai kopi NTT dan membelinya dengan harga yang layak, petani kita bisa sejahtera,” ujarnya. (iar)

 

 

Baca berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE.NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved