Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Minggu 24 November 2024, "Kekuasaan yang Kekal"

Perayaan hari ini tidak hanya mengakhiri tahun liturgi, tetapi juga membuka serta mengawali tahun Liturgi yang baru yang akan segera disusul oleh masa

Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/ROSALINA LANGA WOSO
Romo Leo Mali menyampaikan Renungan Harian Katolik 

Renungan Harian Katolik
Romo Leo Mali, Pr
Bacaan: Daniel 7:13-14; Why. 1:5-8; Yoh. 18:33b-37

"KEKUASAAN YANG KEKAL"

Pada hari ini, di akhir tahun liturgi, Gereja merayakan Hari raya Tuhan kita Yesus Kristus Raja semesta alam.

Perayaan hari ini tidak hanya mengakhiri tahun liturgi, tetapi juga membuka serta mengawali tahun Liturgi yang baru yang akan segera disusul oleh masa Advent.

 Secara liturgis melalui perayaan hari ini Gereja mengajak kita untuk menyadari hidup kita sebagai sebuah siklus, sebagai sebuah perputaran dan pergerakan di dalam waktu. Dalam pergerakan waktu itu, kita semua menyadari bahwa hidup kita memiliki awal dan akhir. Di mana awal dan akhir itu?

Alfa dan Omega

Dalam Wahyu kepada Yohanes, pada bacaan kedua hari ini, Tuhan berkata: “Aku adalah Alfa dan
Omega, …yang kini ada, yang dulu sudah ada, dan yang akan tetap ada.”

Hidup kita yang bergerak dalam waktu memuat banyak sekali penghalaman dan kejadian. Ada banyak orang yang datang dan pergi dalam kehidupan kita.

Banyak kejadian silih berganti. Begitu pula banyak hal yang berubah. Namun hal yang tetap di tengah semua perubahan itu adalah kenyataan bahwa Tuhan tetap ada dan selalu hadir.

DIA yang selalu hadir adalah Dia “Yang Maha Kuasa.” (Why. 1:8). Kata-kata Tuhan dalam Wahyu kepada Yohanes tentang diriNya sebagai Alfa dan Omega, menegaskan kata-kata Yahwe tentang diriNya sebagai satu-satunya Allah kepada Israel dalam kitab nabi Yesaya.

“Akulah yang terdahulu dan Akulah yang terkemudian, tidak ada Allah lain selain diriKu.” (Yes. 44:6).

Kalimat yang diucapkan Yahwe melalui nabi Yesaya untuk meyakinkan Israel di tengah masa pembuangan bahwa mereka adalah kepunyaan Tuhan. Masa lalu dan masa depan mereka ada dalam tanganNya. Karena mereka adalah milik kepunyaanNya.

Sebagaimana kepada bangsa Israel, demikian juga kepada kita Allah menyatakan bahwa Yesus Kristus yang telah bangkit, adalah Raja atas kehidupan kita. IA adalah Awal dari hidup kita dan DIA juga adalah tujuan terakhir dari kehidupan kita. Hidup yang sedang kita jalani ini punya arti bukan karena kita kaya atau miskin, bukan karena kita terkenal atau tidak, bukan karena kita hebat atau tidak menurut kacamata dunia.

Semua itu penting. Tapi terutama hidup kita punya arti karena kita memiliki asal dan tujuan. Tanpa arah dan tujuan hidup ini, semua hal yang kita miliki tidak akan punya arti.

Sebaliknya semua hal yang kita miliki serta semua kebaikan yang kita perjuangkan dalam hidup ini baru akan punya nilai karena dasar dan tujuan semuanya kita dapatkan dalam perkenalan diriNya sendiri. Dalam kesatuan
dengan DIA, arah hidup kita menjadi jelas. Dia adalah kebenaran yang menerangkan hidup kita.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved