Berita NTT
Pemprov NTT Tampung Masukan Rancang Bangun RPJMD Teknokrat Bidang Kesehatan Tahun 2024-2029
Rancang bangun ini dimulai dengan menggelar Forum Group Discussion untuk Bidang Kesehatan Provinsi NTT selama kurun waktu lima tahun kedepan
POS-KUPANG.COM, KUPANG- Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTT melalui Badan Perencanaan Pembangunan Riset dan Inovasi Daerah atau Bapperida NTT mulai melakukan rancang bangun RPJMD Teknokrat tahun 2024-2029.
Rancang bangun ini dimulai dengan menggelar Forum Group Discussion untuk Bidang Kesehatan Provinsi NTT selama kurun waktu lima tahun kedepan (2024-2029).
Alasan utama fokus awal bidang kesehatan, karena menjadi landasan untuk menopang program-program lainnya.
Terutama dalam mendukung program pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dan gubernur-wakil gubernur NTT terpilih nanti.
Kepala Bapperida NTT, Dr. Alfonsus Theodorus, ST.MT menyampaikan ini saat membuka kegiatan Forum Group Discussion Bidang Kesehatan Provinsi NTT tahun 2024-2029 di Hotel Aston Kupang, Kamis 21 November 2024.
Dikatakan Alfonsus Theodorus, atas nama pemerintah NTT dirinya mengapresiasi terhadap para pihak terutama UNICEF Indonesia, akademisi, kalangan kesehatan, organisasi kesehatan seperti PPNI serta pihak terkait lain dalam upaya membahas rancang bangun bidang kesehatan di Provinsi NTT lima tahun kedepan.
Bagi Bapperida NTT, setiap masukan dari pemangku kepentingan menjadi hal menarik dalam upaya melakukan gerakan kemanusiaan seperti menekan angka stunting dan kemiskinan ekstrem.
Dijelaskannya, pihaknya saat ini tengah menunggu diperdakannnya RPJMD tahun 2025 yang didalamnya mendukung program tegak lurus dari pusat hingga ke daerah.
Baca juga: Pemprov NTT Apresiasi Program AIP-PRISMA untuk Penyusunan RPJMD Teknokratik
"Isu besar yang tengah ada di Provinsi NTT adalah bagaimana mengatasi stunting. Sehingga pemerintah NTT terus melakukan gerakan kemanusiaan untuk turunkan stunting secara masif," katanya.
Dalam mendukung ini, lanjutnya tentu para kepala OPD mencermati dengan baik setiap bantuan dengan melihat perkembangan di lapangan.
"Saya kira forum yang ada ini untuk bedah persoalan ekonomi dengan melihat kondisi kesehatan. Kita bicara program lain tetapi ujung-ujungnya kesehatan harus baik. Jadi faktor kesehatan menjadi hal utama untuk kita perhatikan dalam upaya mendukung program pemerintahan Presiden Prabowo," jelasnya.
Alfonsus berterima kasih kepada UNICEF Indonesia yang sudah sekian tahun turut mendukung pemerintah Provinsi NTT dalam upaya mengatasi kesehatan dan kemiskinan ekstrem.
Pemprov NTT, katanya, terus gencar melakukan gerakan untuk mengatasi persoalan kesehatan karena bagaimana mau mensukseskan program jika fisik sakit meskipun otak cerdas. Untuk itu, kunci keberhasilan program pembangunan terletak pada bidang kesehatan.
"Kita tentu dalam menyusun program lima tahun kedepan tetap tegak lurus dengan program dari pusat ke provinsi kemudian ke kabupaten/kota. Kita kolaborasi bersama. Tidak ada pilihan lain program hilirisasi, makan gratis, lumbung pertanian dll orientasi pada kekuatan sektor kesehatan," tandasnya.
Sementara Kepala UNICEF Indonesia Wilayah NTT-NTB, Yudisthira Yewangoe menyampaikan terima kasih kepada Bapperida NTT yang telah merancang strategi penting pembangunan NTT lima tahun kedepan melalui RPJMD.
Bagi UNICEF Indonesia sangat penting untuk pembangunan berkelanjutan maka bidang kesehatan menjadi perhatian khusus.
Baca juga: Pemkot Kupang Susun Kajian Lingkungan Hidup Strategis RPJMD
"Bagaimana kita mau mencapai percepatan pembangunan kedepan kalau kita tidak perhatian sektor kesehatan. Selama ini UNICEF sangat fokus memperhatikan kesehatan kaum perempuan, ibu melahirkan dan anak-anak. UNICEF mendukung kesehatan gizi pada anak dan perempuan. Maka kolaborasi sektoral jadi komitmen bersama dengan membanggun sistem yang baik," kata Yudhistira.
Menurut Yudhistira, kondisi kesehatan Indonesia umumnya dan NTT khususnya sedang tidak baik-baik saja. Ada kantong daerah tertentu masih minus mendapat sentuhan kesehatan atau luput dari perhatian yang namanya kematian ibu dan anak serta masalah stunting.
"Saya berharap dengan diskusi yang baik ini memang kita perlu ada basis data, sehingga dengan adanya kemitraan seperti ini saling memberi masukan untuk pembangunan kesehatan di NTT. Mari bersama-sama kita mencari solusi dengan pendekatan inovatif apalagi kebutuhan fiskal NTT juga sangat terbatas," pungkas Yudhistira.(*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.