KRI Ahmad Yani Angkut 5 Ton Bantuan dari Labuan Bajo untuk Pengungsi Lewotobi 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Berto Kalu

POS-KUPANG.COM, LABUAN BAJO - Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Ahmad Yani-351 dikerahkan untuk membantu penyaluran bantuan bagi korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur. 

Kapal perang milik TNI-AL ini membawa kurang lebih 5 ton bantuan kemanusiaan dari Labuan Bajo, Manggarai Barat ke Larantuka, Flores Timur. 

"Jumlah bantuan diperkirakan di atas lima ton. Tugas kami adalah mendukung penanggulangan bencana alam erupsi Gunung Lewotobi. Bantuan ini telah dikoordinasikan dengan BNPB dan instansi terkait," ujar Komandan KRI Ahmad Yani-351, Kolonel Laut (P) Fadhlon, Sabtu 16 November 2024.

Adapun bantuan yang diangkut KRI Ahmad Yani seperti sembako, kebutuhan anak-anak, pakaian dewasa dan anak-anak, air mineral, serta mie instan. Kapal tersebut telah diberangkatkan dari Labuan Bajo tujuan Larantuka pagi tadi. 

Baca juga: Erupsi Gunung Lewotobi, Wings Air Kembali Batalkan 14 Penerbangan di NTT Hari Ini

Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Danlanal) Labuan Bajo, Letkol Laut (P) Iwan Hendra Susilo, menyampaikan bahwa bantuan tersebut merupakan hasil penggalangan dari berbagai pihak, termasuk Lanal Labuan Bajo, instansi pemerintah, komunitas, dan masyarakat.

"Kami sangat berharap kehadiran KRI Ahmad Yani-351 dapat mempercepat penyaluran bantuan kepada mereka yang membutuhkan," ucapnya.

Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Manggarai Barat Ondy Siagian mengatakan Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat menghimpun bantuan kemanusiaan dari berbagai pihak. Salah satunya dari Panitia IFG Labuan Bajo Marathon 2024.

"Kami bantu distribusi bantuan yang ada di Kabupaten Manggarai Barat dan beberapa mitra kami dari IFG Marathon. Nanti akan bertambah terus bantuan berkat kerja sama Lanal, Polres, TNI, KSOP," ujarnya. 

KRI Ahmad Yani-351 diharapkan mampu membantu memperlancar distribusi logistik ke daerah terdampak, mengingat pentingnya bantuan segera sampai ke tangan para pengungsi di Flores Timur. 

Upaya ini menunjukkan kolaborasi antara instansi pemerintah, komunitas, dan masyarakat dalam menghadapi bencana alam. (*)

Ikuti berita POS-KUPANG.com di GOOGLE NEWS