Abraham Liyanto Bahas Sekolah Unggul Saat Kunjungi SD GMIT 1 dan 3 Kuanino

POS-KUPANG.COM, KUPANG – Ketua Majelis Pendidikan Kristen Wilayah (MPKW) Nusa Tenggara Timur (NTT), Abraham Liyanto melakukan kunjungan kerja pada SD GMIT 1 dan SD GMIT 3 Kuanino serta SD GMIT Airnona 1 dan SD GMIT Airnona 2, Jumat, 8 November 2024. 

Saat kunjungan, anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) asal NTT ini melakukan pertemuan dengan para kepala sekolah, yayasan serta Badan Pendidikan Sinode GMIT.

Ada banyak hal yang dipercakapkan, antara lain follow up empat sekolah dari 13 sekolah yang telah ditetapkan oleh Sinode GMIT sebagai sekolah unggul. Launching 13 sekolah unggul itu berlangsung di GMIT Center Kupang, pada 31 Oktober 2024. 

Untuk diketahui, 13 sekolah unggul GMIT itu, yakni SD GMIT Oepura, SD GMIT Kuanino 1 dan 3, SD GMIT Airnona 2, SD GMIT 007 Kabola, SD GMIT 01 Kalabahi, SD GMIT SoE 1, SD GMIT Karare, SMP Kristen Amanuban Tengah Selatan, SMA Kristen I Kalabahi, SMA Kristen II Kalabahi dan SMA Kristen Siloam Ba’a. 

Dalam pertemuan di Aula SD GMIT 3, Abraham menekankan akan sekolah-sekolah yang unggul, yakni mampu bersaing dalam aspek struktur, manajemen sekolah dan bangunan fisik. Intervensi kata dia, akan dilakukan secara serius dengan jumlah dana yang tak kecil. 

Abraham Liyanto juga mengatakan, ada banyak persoalan lain yang dihadapi sekolah-sekolah di bawah naungan GMIT. Bahkan kata dia, sebanyak 600 sekolah lebih di bawah naungan lembaga gereja ini terancam ditutup karena banyak guru honor yang lolos P3K ditarik ke sekolah negeri.

Seharusnya, Abraham mengatakan, pemerintah patut menempatkan kembali para guru itu pada sekolah yang menjadi tempat mengabdi sebelumnya.

Pemerintah kata dia, akan mengurangi juga berbagai fasilitas kepada sekolah-sekolah swasta. Padahal kata Abraham, sekolah-sekolah swasta ini punya sumbangan yang tak kecil dalam memajukan negara ini. Dulu, sebelum sekolah-sekolah negeri dibangun, sekolah-sekolah swasta mengambil peran yang sentral dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. 

Baca juga: Mengabdi sebagai Anggota DPD RI, Abraham  Liyanto Siap Lanjutkan Perjuangan untuk NTT

Kata Abraham, dalam Undang-undang Dasar (UUD) 45 pasal 28 dan 33 menyatakan bahwa pendidikan menjadi hak seluruh warga negara termasuk di NTT. Jika konstitusi mengatur demikian maka seyogyanya tak boleh ada diskriminasi dari pemerintah. 

Ketua Badan Pendidikan Sinode GMIT, Pendeta Norman Nenohai, M.Si juga mengatakan, pertemuan internal dengan anggota DPD RI ini sebagai hal yang penting dan strategis.

Sebab isu pendidikan menjadi hal yang sungguh penting dalam memajukan daerah dan bangsa. Pendeta Nenohai juga mengatakan penetapan 13 sekolah unggulan ini menunjukkan bahwa GMIT sangat serius memberi perhatian pada dunia pendidikan. Juga sebagai antisipasi berbagai kelemahan dan citra yang mendiskreditkan sekolah-sekolah GMIT. 

Wakil Ketua MPKW NTT, Samuel Litik mengatakan bahwa saatnya semua stakeholder membangun kerja sama untuk menolong sekolah-sekolah unggul itu. Sedangkan Ketua Yapenkris Prisola, Max Halundaka mengatakan, para pihak termasuk orangtua siswa tak boleh lagi berpikir bahwa sekolah itu gratis. “Tak ada barang yang berkualitaas itu gratis,” kata mantan Kadis Pendidikan Kota Kupang ini. 

Kepala SD GMIT 1 Kuanino, Dominggus Ridi Doko, S.Pd, menyampaikan terima kasih kepada Ketua MPKW NTT yang telah memberi perhatian secara serius pada sekolah ini. Begitu pula Kepala SD GMIT Kuanino 3, Afliana VL Tinenti,S.Pd mengharapkan guru-guru yang lulus pada program P3K jangan ditarik oleh pemerintah. (pol)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS