Kerja Sama Indonesia dan Timor Leste

Tim Kepresidenan Timor Leste Bakal Replikasi Model Prakerja Indonesia

Program tersebut merupakan hal baru yang dapat dibawa olehnya selaku Penasihat Spesial bagi Presiden Timor-Leste José Ramos Horta. 

Editor: Ryan Nong
POS-KUPANG.COM/HO-PRAKERJA
Penasihat Istana Kepresidenan Timor Leste Gaspar Afonso dalam kunjungan ke PMO Program Kartu Prakerja 

POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Tim Kepresidenan Timor Leste bakal mengusung model pengembangan keterampilan Prakerja Indonesia menjadi salah satu rencana program mereka. 

Hal ini dikatakan oleh Penasihat Istana Kepresidenan Timor Leste Gaspar Afonso usai mengunjungi kantor Prakerja pada Rabu (23/10) lalu, bersama jajaran anggota aliansi Civil Society Education Partnership (CSEP).  

Program tersebut merupakan hal baru yang dapat dibawa olehnya selaku Penasihat Spesial bagi Presiden Timor-Leste José Ramos Horta. 

Gaspar meyakini, Horta dapat membawa wacana tersebut kepada Kepala Pemerintahan Timor-Leste, Perdana Menteri (PM) Xanana Gusmão.

“Ini sebuah referensi untuk saya sampaikan sebagai nasihat ke Bapak Presiden [Timor-Leste] supaya [Presiden] bisa menyampaikan kepada Perdana Menteri,” ujar Gaspar Afonso. dikutip dari laman resmi Prakerja. 

“Sisi baiknya, kita bisa ambil jadi referensi kita supaya kita bisa diterapkan di negara kita,” sambungnya.

Hal serupa juga diutarakan oleh Koordinator Nasional CSEP Jose de Jesus yang mengaku akan membawa ide tersebut kepada Kementerian Pendidikan TImor-Leste.

“Pembelajaran ini bisa menjadi bahan untuk kami di Timor-Leste supaya bisa melakukan advokasi dengan Kementerian Pendidikan Timor-Leste,” tegasnya.

Dalam studi visit yang dihadiri oleh 22 delegasi asal Timor-Leste, hadir Direktur Eksekutif Prakerja Denni Puspa Purbasari, Direktur Pemantauan dan Evaluasi Prakerja Cahyo Prihadi, beserta jajaran Head yang memberikan wawasan soal penerapan program Prakerja.

Melalui pemaparannya, Denni menggarisbawahi dasar pendirian Prakerja yang menekankan pada pendekatan empati sehingga dapat menyediakan akses pengembangan keterampilan secara luas kepada angkatan kerja di seluruh Indonesia.

“Dalam konsep lifelong learning, kita melayani segmen dewasa yang dianggap berisiko. Skill tenaga kerja mulai tidak relevan di masa kini, sehingga perlu pelatihan untuk terus update dengan keterampilan yang dibutuhkan oleh pasar kerja,” terang Denni.“Itulah mengapa Pemerintah Indonesia mendirikan Prakerja, agar memberikan akses pelatihan untuk dewasa yang seluas-luasnya dengan pendekatan empati,” tegasnya.

Tak hanya Timor-Leste,  keberhasilan Prakerja dalam menjalankan program skilling, reskilling, dan upskilling di Indonesia juga menjadi inspirasi bagi negara-negara tetangga lainnya.

Sebelumnya, Kamboja, Thailand, Malaysia, hingga Filipina telah mempelajari dan mengunjungi Prakerja. Dengan semakin eratnya kolaborasi antar negara di kawasan ASEAN, diharapkan akan tercipta angkatan kerja yang lebih tangguh, berdaya saing, dan siap menghadapi perubahan dunia kerja di masa depan. (*)

 

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved