Opini
Opini: Mgr. Siprianus Hormat dan Keuskupan Labuan Bajo
Keuskupan Labuan Bajo, yang terletak di wilayah Manggarai Barat, lahir dari keputusan Sinode III Keuskupan Ruteng pada tahun 2021.
Oleh: Tian Rahmat
Alumnus Filsafat IFTK Ledalero, Flores, Pemerhati Isu-isu Strategis
POS-KUPANG.COM - Sejak didirikan pada tahun 1961, Keuskupan Ruteng telah menjadi tiang penyangga bagi umat Katolik di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Dalam perjalanan waktu, pada Rabu, 13 November 2019, keuskupan yang membawahi tiga kabupaten di Flores bagian barat Manggarai, Manggarai Barat, dan Manggarai Timur menghadirkan sosok baru.
Vatikan memilih Mgr. Siprianus Hormat, Pr, sebagai pengganti Mgr. Hubertus Leteng, Pr, yang telah memimpin selama 7 tahun sebelumnya.

Mgr. Siprianus menjadi uskup kelima yang menuntun lebih dari 800 ribu umat di wilayah yang kaya akan budaya dan tradisi ini, menandai harapan baru untuk kehidupan gereja yang lebih dinamis.
Tepat pada 19 Maret 2020, Keuskupan Ruteng dan seluruh komunitas Katolik di Manggarai Flores, NTT merayakan momen bersejarah dengan penahbisan Mgr. Siprianus Hormat sebagai Uskup.
Peristiwa monumental ini bukan hanya menandai awal kepemimpinan beliau, melainkan juga menjadi titik tolak bagi perubahan signifikan dalam struktur gereja, khususnya dalam pembentukan Keuskupan Labuan Bajo.
Dengan dedikasi dan komitmen yang mendalam, Mgr. Siprianus Hormat tidak hanya memikul tanggung jawab kepemimpinan, tetapi juga berperan aktif dalam mewujudkan keuskupan baru yang sangat dinanti umat.
Keuskupan Labuan Bajo, yang terletak di wilayah Manggarai Barat, lahir dari keputusan Sinode III Keuskupan Ruteng pada tahun 2021.
Dalam sinode tersebut, terungkap kebutuhan mendesak akan pemekaran keuskupan untuk memperkuat pelayanan pastoral.
Uskup Ruteng Mgr. Siprianus Hormat menunjukkan perhatian yang luar biasa terhadap inisiatif ini, terlibat langsung dalam berbagai persiapan dan penyusunan proposal untuk diajukan ke Vatikan.
Seperti diungkapkan oleh Rm. Marthin Chen, Direktur Pusat Pastoral (Puspas) Keuskupan Ruteng, semua langkah yang diambil selama proses pembentukan keuskupan baru ini berada di bawah arahan Uskup Siprianus, yang menunjukkan komitmen dan keseriusan beliau dalam memperkuat gereja lokal (Chen, 23 November 2023).
Komitmen Uskup Siprianus Hormat
Sebagai pemimpin yang visioner, Uskup Siprianus Hormat memulai perjalanan ini dengan menggelar pertemuan para imam di rumah retret Wae Lengkas, Ruteng, pada akhir Maret 2022.
Pertemuan tersebut menghasilkan kesepakatan strategis untuk mempercepat pembentukan Keuskupan Labuan Bajo.
Beliau tidak hanya berdiskusi, tetapi juga mendorong seluruh elemen gereja untuk terlibat aktif dalam proses ini.
Ini menunjukkan bahwa pemekaran keuskupan bukan sekadar keputusan administratif, melainkan kebutuhan pastoral yang mendesak untuk menjangkau umat di area yang lebih luas.
Uskup Siprianus Hormat juga menyiapkan dokumen-dokumen penting serta memenuhi persyaratan yang diperlukan untuk pembentukan keuskupan baru.
Salah satu pencapaian yang menggembirakan adalah diterimanya proposal pembentukan Keuskupan Labuan Bajo oleh Propaganda Fide di Vatikan, yang menunjukkan pengakuan internasional terhadap inisiatif Keuskupan Ruteng serta legitimasi proses pemekaran yang dilakukan (Katedral Ruteng, Berita tentang Penunjukan Mgr. Maksimus Regus, 2024).
Pemberdayaan Umat dan Sumber Daya
Komitmen Uskup Ruteng Mgr. Siprianus Hormat juga terlihat dalam fokusnya terhadap pemberdayaan umat.
Beliau tidak hanya mengutamakan aspek administratif dan pengajuan proposal, tetapi juga memperhatikan kebutuhan spiritual dan sosial masyarakat.
Dalam hal ini, pembangunan sarana dan prasarana gereja menjadi prioritas utama, agar umat merasakan kehadiran gereja dalam kehidupan sehari-hari.
Persiapan lahan keuskupan, dokumen-dokumen, dan fasilitas lainnya juga menjadi elemen penting dalam proses ini.
Uskup Sipri dan timnya memastikan semua hal telah disiapkan sebelum pemekaran resmi dilakukan, termasuk menyiapkan personalia yang akan bertugas di Keuskupan Labuan Bajo.
Hemat saya ini mencerminkan perencanaan matang dan keseriusan Uskup Siprianus Hormat dalam menghadapi tantangan baru.
Penunjukan Mgr. Maksimus Regus
Dalam perkembangan penting lainnya, pada 21 Juni 2024, Mgr. Maksimus Regus terpilih sebagai Uskup baru untuk Keuskupan Labuan Bajo.
Sebelumnya, beliau menjabat sebagai rektor Universitas Katolik St. Paulus Ruteng. Penunjukan ini menandakan pengakuan atas dedikasi dan integritas beliau dalam pelayanan gereja.
Uskup Mgr. Siprianus Hormat melihat potensi besar dalam diri Mgr. Maksimus Regus untuk memimpin keuskupan baru ini, terutama dalam pengembangan sumber daya manusia dan pendidikan di wilayah ujung barat Pulau Flores tersebut.
Penahbisan Mgr. Maks Regus dijadwalkan berlangsung pada 1 November 2024 dan diharapkan dapat membawa semangat baru serta meningkatkan kualitas
pelayanan pastoral di keuskupan yang baru dibentuk ini.
Pemimpin baru ini hemat saya diharapkan mampu meneruskan dan mengembangkan visi yang telah ditetapkan oleh Uskup Siprianus Hormat serta mampu menjawab tantangan yang dihadapi di wilayah tersebut.
Harapan ke Depan
Proses pemekaran keuskupan ini bukan sekadar pembagian wilayah administratif gereja, tetapi merupakan upaya untuk memperkuat kehadiran gereja di tengah masyarakat.
Keuskupan Labuan Bajo diharapkan menjadi garda terdepan dalam pelayanan pastoral, pendidikan, dan pengembangan sosial bagi umat Katolik di wilayah Kabupaten Manggarai Barat.
Dengan kehadiran Uskup baru, diharapkan sinergi yang kuat dapat tercipta antara umat dan pimpinan gereja. Uskup Maks Regus diharapkan dapat mendorong partisipasi aktif umat dalam berbagai program gereja, sekaligus menjawab tantangan seperti kemiskinan, pendidikan, dan akses pelayanan kesehatan.
Sebagai penutup, tahbisan episkopal Mgr. Siprianus Hormat hemat saya bukan hanya momen penting bagi dirinya pribadi, tetapi juga merupakan hadiah berharga bagi umat Katolik di Keuskupan Ruteng dan Keuskupan Labuan Bajo.
Dengan semangat dan komitmen yang telah ditunjukkan, diharapkan perjalanan ini dapat berlanjut dengan baik, membawa perubahan positif dan kemajuan bagi gereja serta masyarakat di Nusa Tenggara Timur. Keberhasilan ini menjadi langkah awal yang sangat menjanjikan menuju masa depan yang lebih cerah bagi semua. (*)
Mgr. Siprianus Hormat
Siprianus Hormat
Mgr. Maksimus Regus
Uskup Labuan Bajo
Keuskupan Labuan Bajo
Opini Pos Kupang
Uskup Ruteng
Opini: Urgensi Perda NTT Tentang Pengelolaan Muro dan Kearifan Lokal Lainnya |
![]() |
---|
Opini: Mengobati Luka Menata Harapan, Perdagangan Orang dalam Geliat Pembangunan NTT |
![]() |
---|
Opini: Jangan Takut pada One Piece, Rayakan Kreativitas dalam Semangat Kemerdekaan |
![]() |
---|
Opini: Wabah Rabies dan Tumpulnya Nurani terhadap Sesama |
![]() |
---|
Opini: Mencari Wajah Allah di Tengah Derita dan Bencana |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.