Berita NTT
Mengisi 'BBM' untuk Warga Timor-Timur di Kupang
Mereka mulai berusaha, menyewa tanah warga lokal yang kebetulan belum diolah. Bersama tiga saudara dan orang tuanya, Da Costa bercocok tanam.
Penulis: Irfan Hoi | Editor: Oby Lewanmeru
Program pembangunan rumah layak huni dan sumur bor itu merupakan kerja sama PT Pertamina dan TNI AD lewat dana TJSL atau Tanggung jawab Sosial dan Lingkungan. Penyerahan dilakukan pada bulan Juli 2024. Sejumlah petinggi dari dua instansi itu hadir memberikan kado bagi warga eks Timor-Timur di Manusak.
"Kita mimpi apa ini, sudah berapa puluh tahun sekarang harapan ini tercapai. Memang disini rumah tidak layak huni semua. Seiring pembangunan kami bilang ini betul, kita mimpi apa," kata Da Costa.
Sejak awal pembangunan tahun 2008, rumah warga setempat hampir tidak pernah direnovasi. Kalaupun diperbaiki hanya diganti daun dan dinding yang sudah rapuh. Selama kami bercerita, Da Costa tidak henti menyampaikan terima kasih kepada TNI dan PT Pertamina.
"Kalau air sendiri kami memang sangat susah. Selama puluhan tahun. Ada air bor tapi, kalau kita buat butuh biaya juga. Kita beruntung sekali, dikasih rumah, dikasih air lagi. Ini satu berkat yang kami tidak bisa berkata-kata" katanya.
ma seperti Da Costa, Maxiano punya cerita lainnya. Rumah pribadi yang belum disentuh bantuan hampir roboh. Bahkan kalau musim hujan rumah harus mendapat kirim banjir. Selama itu pula dia tidak tidur.
Waktu dibongkar dan hendak bangun saat program itu masuk, rumahnya memang tidak punya kekuatan. Beruntung waktu badai siklon seroja, rumahnya tidak roboh. Hanya atap yang berterbangan.
"Sentuh saja sudah roboh memang. Kalau musim hujan, banjir bisa sampai ke lutut. Sekarang kami sudah bersyukur," kata Maxiano, seorang yatim piatu.
Mulai Tanam
Setalah sumur bor disiapkan TNI dan PT Pertamina, kini warga setempat mulai menanam. Saya melihat dibagian pintu masuk masuk RT 13 itu, jagung-jagung tumbuh. Lahan sawah ukuran kecil mulai hijau.
"Untuk Direktur Pertamina, Bapak Danrem, Bapak Pangdam, Bapak Dandim, bapak Kasad TNI AD. Kami terima kasih banyak. Berkat dan kerendahan hatinya mereka bisa lihat dan kebesaran hatinya sehingga kami bisa dapat rumah dan air bersih. Umur panjang, sehat dan berkarya. Tangan kebaikan mereka kami merasakan kebahagiaan saat ini," ujar Da Costa, menggenggam erat tangan anaknya yang masih belia.
Hal yang sama juga diceritakan Maxiano yang tidak khawatir lagi ketika musim kemarau tiba. Dia cerita ke saya, di sekitar rumahnya mulai ditanami tanaman umur pendek. Paling tidak untuk kebutuhan sehari-hari dia tidak harus membeli ke pasar.
Maxiano tidak menyangka, ia akan mendapat bantuan seperti ini. Tidak seperti yang dia bayangkan sebelumnya. Banjir dan kekhawatiran kekurangan air sudah diobati oleh TNI dan PT Pertamina.
Begitupun Gilberta, aktivitas menyiram tanaman di sekitar rumah mulai sering dilakukan. Berbeda ketika awal tinggal. Rumah yang rawan roboh dan keterbatasan air, membuat dia harus was-was.
"Dulu kalau air tidak ada, satu bulan hanya isi satu atau dua kali dari kali atau tetangga. Kalau tarik dari tetangga, kadang malu jadi satu bulan itu kadang saya tidak tarik air," kata wanita yang kini menjadi seorang anggota KPPS di desa itu.
Selain rumah dan sumur bor, program yang sama juga kini sedang membangun toilet umum. Ada enam unit toilet umum yang sedang dibangun. Saya lihat progressnya mulai ada peningkatan.
Nantinya beberapa rumah akan menggunakan satu toilet yang sama. Meski digunakan bersama, kelayakan sanitasi itu menjadi hal yang disyukuri.
Sebab, selama ini warga setempat harus menumpang ke tetangga untuk BAB (buang air besar) dan BAK (buang air kecil). Kalaupun mandi, kadang mereka harus berada di sisi rumah dengan kondisi darurat.
Sebagi petani, tiga warga itu juga sangat senang dengan bantuan semacam ini. Ketiganya berharap, warga eks Timor-Timur lainnya juga mendapat perhatian yang sama. Apapun itu, semua adalah saudara senasib yang perlu diberi sentuhan yang sama, sekalipun bertatap.
Terima Kasih
"Kami dari Pemerintah desa Manusak menyampaikan banyak terima kasih kepada Pertamina dan TNI AD, Korem 161 Wira Sakti Kupang, atas kerja sama dan kemitraan sudah membantu rumah layak huni dan penyediaan sumur bor untuk warga saya," kata Kepala Desa Manusak, Arthur Ximenes melanjutkan.
Dalam kesempatan berikut, dia meminta program yang sama bisa menyasar ke semua warga di desa yang ada. Selama ini, pemerintah selalu mengusulkan ke pemerintah. Usulan itu tidak dia beda-beda warga lokal dan baru.
Memang ada warga yang punya rumah tapi hanya berlantai tanah, dinding kayu dan beratap daun. Baginya itu sebuah pergumulan selama ini. Tindakan PT Pertamina dan TNI AD adalah pemicu bagi pihak lainnya.
Tahun 2020, PT Pertamina dan TNI AD juga melakukan program yang sama dengan jumlah 9 unit di RT 22. Dia tidak peduli jika pendataan langsung dilakukan langsung oleh para pihak. Intinya, kata dia, masyarakatnya mendapat bantuan.
Walau dekat dengan bendungan Raknamo, akses air bersih masih terbatas. Warga harus bor sumur secara mandiri maupun mengambil langsung ke kali atau tadah air hujan. Mulai tersedianya berbagai sumur bor maka bisa membantu warga untuk keperluan sehari-hari dan menanam.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menyebut kerja sama dengan TNI AD dimaksudkan untuk membangun sarana sebagaimana yang dibutuhkan masyarakat. Baginya itu merupakan komitmen Pertamina melalui program yang ada.
“Kami sangat senang sekali bisa bekerjasama dengan TNI Angkatan Darat. Kita menyaksikan bagaimana pembangunan rumah layak huni dan penyediaan air bersih ini sudah ada dan ini menjadi kebahagiaan tersendiri bagi kami karena masyarakat sangat antusias. Karena air adalah sumber kehidupan, jadi bukan hanya untuk kebutuhan sehari-hari tapi kita sudah lihat ini digunakan untuk menanam jagung dan menanam bawang," ujarnya dalam keterangan resmi dia, Juli 2024.
Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI Maruli Simanjuntak berharap kolaborasi TNI AD dengan Pertamina akan terus berlanjut sehingga semakin banyak masyarakat yang terbantu dengan air bersih dan rumah yang layak huni.
“Ini merupakan kegiatan bersama dengan masyarakat dan kita sudah dapat dukungan dari Pertamina. Kita harap program ini bisa lanjut lagi kedepan. Mudah-mudahan ini bisa didengar BUMN lain untuk sama-sama bukan hanya di NTT tapi semua daerah di Indonesia,” katanya.
Baca juga: Program TNI AD Manunggal Air Penuhi Kebutuhan Air Buat Warga Desa Manusak
Rumah layak huni, air bersih dan sanitasi adalah persoalan utama yang dihadapi masyarakat umum di NTT, tidak terkecuali warga eks Timor-Timur yang ada di pulau Timor, terlebih di Kabupaten Kupang.
Intervensi pemerintah maupun semua pihak sangat dibutuhkan, mengurai masalah dasar ini. Pertamina dan TNI AD sudah mengisi
'Bahan Bakar kehidupan Manusia' (BBM) bagi warga eks Timor-Timur di NTT berupa RLH, air bersih dan sanitasi yang layak. Kita menanti, peran pihak mengalirkan lebih banyak 'minyak' ke orang-orang membutuhkan. (fan)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.