Berita Ende
Kepala SMAN 1 Ende Ingatkan Tantangan Era Modern: Banyak yang menjadi 'Budak' HP
Kepala SMAN 1 Ende, Marselinus Sina menekankan pentingnya melestarikan bahasa dan sastra Indonesia, sembari menghargai bahasa daerah serta menguasai
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Albert Aquinaldo
POS-KUPANG.COM, ENDE - Dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-96 dan Bulan Bahasa 2024, Senin, 28 Oktober 2024, SMAN 1 Ende menggelar serangkaian kegiatan bertema "Maju Bersama Indonesia Raya" dan "Melestarikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Era 5.0".
Acara ini bertujuan untuk menanamkan kembali semangat nasionalisme dan kecintaan terhadap bahasa serta budaya Indonesia di tengah arus globalisasi yang terus berkembang. Selain itu sebagai bentuk pembuktian terhadap Sumpah Pemuda.
Wakil Kepala Sekolah, para guru, kepala tata usaha, staf kependidikan, serta siswa-siswi SMAN 1 Ende tampak antusias mengikuti acara ini.
Dalam sambutannya, Kepala SMAN 1 Ende, Marselinus Sina menekankan pentingnya melestarikan bahasa dan sastra Indonesia, sembari menghargai bahasa daerah serta menguasai bahasa asing.
"Di era 5.0 ini, kita dituntut untuk memperkuat bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan identitas nasional kita,” tegas Marselinus.
Kegiatan perayaan Bulan Bahasa di SMAN 1 Ende, yang berlangsung sepanjang bulan Oktober, didasarkan pada kesadaran sejarah Sumpah Pemuda yang diikrarkan pada 28 Oktober 1928.
Sumpah Pemuda, kata Marselinus, menjadi momen penting dalam sejarah Indonesia, di mana pemuda-pemudi dari berbagai daerah menyatukan tekad dalam tiga poin utama, salah satunya adalah menjunjung bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan.
Para peserta didik SMAN 1 Ende diundang untuk berpartisipasi dalam berbagai kegiatan kreatif, seperti lomba cipta puisi dan karya sastra lainnya yang menggambarkan perjuangan para pahlawan.
Kegiatan ini diharapkan mampu menginspirasi mereka untuk lebih mencintai tanah air dan bangga terhadap budaya Indonesia.
"Dengan kegiatan ini, kita ingin para siswa memahami bahwa mempertahankan bahasa Indonesia adalah bagian dari menghormati perjuangan pahlawan," ujar Kepala SMAN 1 Ende.
Di sisi lain, Kepala SMAN 1 Ende juga mengingatkan tentang tantangan modern yang dihadapi generasi muda saat ini, seperti pengaruh budaya asing dan ketergantungan pada teknologi.
"Dulu kita dijajah Belanda, sekarang kita terjajah oleh budaya asing dan gadget. Banyak yang menjadi 'budak' HP, lupa tanggung jawab baik sebagai pelajar maupun pengajar," ungkapnya.
Ia juga mengutip pesan Gus Dur, “Indonesia ada karena keberagaman. Karena itu, yang beda jangan disamakan, dan yang sama jangan dibeda-bedakan.” Pesan ini menekankan pentingnya toleransi dan kebersamaan di tengah perbedaan, terutama di kalangan generasi muda Indonesia.
Sebagai penutup, Kepala SMAN 1 Ende berpesan agar generasi muda memiliki kesadaran, keyakinan, dan komitmen yang tinggi.
Jalanan Licin Akibat Hujan, Bus DAMRI Jurusan Ende-Kelimutu Tergelincir |
![]() |
---|
Polres Ende Amankan Knalpot Brong dan Meriam Spritus Selama Operasi Lilin 2024 |
![]() |
---|
PLN UIW NTT Dukung Pelestarian Lingkungan dengan Menanam 10.000 Anakan Pohon di Maurole, Ende |
![]() |
---|
Hingga Jelang Akhir Tahun, Sejumlah Paket Proyek Dinas PK Ende Belum Dibayar |
![]() |
---|
Perayaan Natal di Ende Berlangsung Aman dan Kondusif, Kapolres: Jaga Toleransi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.