Berita Ende

Direktur RSUD Ende Akui Hilangnya Uang Rp 3 Miliar Ganggu Pelayanan Kesehatan 

Direktur RSUD Ende mengakui hilangnya uang Rp 3 miliar sangat mengganggu pelayanan kesehatan di Kabupaten Ednde

Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/ALBERT AQUINALDO
DIREKTUR - Direktur RSUD Ende, dr Ester Jelita Puspita saat ditemui POS-KUPANG.COM, Senin, 28 Oktober 2024 di aula RSUD Ende. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Albert Aquinaldo

POS-KUPANG.COM, ENDE - Kasus dugaan hilangnya uang sebesar Rp 3 miliar di RSUD Ende yang mencuat saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) beberapa waktu lalu kini masih dalam penanganan Unit Tipidkor Polres Ende.

Informasi terkini yang diperoleh POS-KUPANG.COM dari Kasat Reskrim Polres Ende, Iptu I Gusti Made Andre Putra Sidarta, kasus tersebut akan segera naik ke tahap penyidikan.

Sementara itu, Direktur RSUD Ende, dr Ester Jelita Puspita yang ditemui TribunFlores.com, Senin, 28 Oktober 2024 mengaku dampak dari kasus dugaan hilangnya uang sebesar Rp 3 itu menyebabkan pelayanan kesehatan di rumah sakit milik pemerintah itu terganggu.

Solusinya, pihak RSUD Ende terpaksa mempercepat proses pengklaiman BPJS Kesehatan lebih cepat dari biasanya yakni H-3 guna mencukupi kebutuhan di rumah sakit.

"Kalau saya mau bilang tidak berpengaruh sih sebenarnya berpengaruh juga, jadi kita kan ada pasien umum dan BPJS jadi yang kita agak ini di pasien BPJS artinya proses pengklaiman itu kita rutin yang biasanya H-3 kita agak percepat sedikit dengan harapan bisa mencukupi kebutuhan rumah sakit sampai akhir tahun," ungkap dr Ester.

Khusus ketersediaan obat-obatan, dr Ester menjelaskan pihak RSUD Ende telah menganggarkan lebih dan bahkan akan lebih selama tiga bulan pertama di awal tahun.

Baca juga: Kasus Dugaan Hilangnya Uang Rp 3 Miliar di RSUD Ende Segera Naik Tahap Penyidikan

"Tapi dalam perjalanan ada kekosongan obat, mungkin karena kendala cuaca, ada juga kekosongan di distributor jadi kita harus mencari obat yang lain, jadi kalau misalkan di rumah sakit ada kekosongan, keluarga pasien itu membela di apotek luar dengan membawa kwitansi dan obat tersebut dan akan kita gantikan dengan obat yang masuk ke dalam formularium Nasional, kalau di luar formularium Nasional, kita tidak akan tanggung, seperti itu yang selama ini terjadi," jelas dia.

Dia juga memastikan kasus duga hilangnya uang sebesar Rp 3 miliar di RSUD Ende tidak berpengaruh terhadap ketersediaan obat-obatan di rumah sakit milik Pemkab Ende hingga bulan Desember 2024 mendatang.

"Untuk saat ini ketersediaan obat aman, walaupun ada satu dua yang kurang itu bisa karena barangnya belum datang, kadang pesannya pas mepet, kebutuhan satu Flores inikan banyak, kadang kita pesan di Maumere bahkan di Kupang," tambah dia.

Untuk diketahui, kasus dugaan hilangnya uang sebesar Rp 3 miliar di RSUD Ende ini sedang dalam proses audit Inspektorat Kabupaten Ende. (*)

Ikuti berita POS-KUPANG.com di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved