Opini
Opini: Bahasa di Era Algoritma
Aplikasi dan platform pembelajaran daring memanfaatkan algoritma untuk menciptakan pengalaman belajar yang lebih personal dan interaktif.
Oleh: Yoseph Yoneta Motong Wuwur
Alumnus Universitas Flores, dan Penikmat Sastra, Tinggal di Lembata, Nusa Tenggara Timur
POS-KUPANG.COM - Di era algoritma saat ini, bahasa mengalami transformasi signifikan akibat perkembangan teknologi dan digitalisasi.
Komunikasi yang dulunya bersifat lisan atau tertulis kini banyak dipengaruhi oleh platform digital yang menggunakan algoritma untuk mengatur interaksi kita.
Dalam konteks ini, bahasa bukan hanya alat komunikasi, tetapi juga sarana untuk mengakses dan menyebarluaskan informasi dengan cara yang lebih cepat dan efisien.
Algoritma memengaruhi pilihan kata dan gaya bahasa yang kita gunakan sehari-hari. Di media sosial, karakter dan ruang yang terbatas mendorong pengguna untuk mengadaptasi bahasa menjadi lebih ringkas.
Munculnya istilah-istilah baru, singkatan, dan simbol menjadi bagian dari kosakata sehari-hari.
Namun, fenomena ini menciptakan kesenjangan antara bahasa formal dan bahasa gaul, yang dapat membingungkan pengguna dari generasi yang berbeda, sehingga menimbulkan tantangan dalam menjaga konsistensi dan pemahaman dalam komunikasi lintas generasi.
Di sisi positif, teknologi membuka peluang baru untuk pembelajaran bahasa.
Aplikasi dan platform pembelajaran daring memanfaatkan algoritma untuk menciptakan pengalaman belajar yang lebih personal dan interaktif.
Pengguna dapat belajar bahasa asing dengan cara yang menyenangkan dan sesuai dengan kecepatan mereka sendiri.
Namun, kita perlu tetap kritis terhadap perubahan ini, dengan menjaga kekayaan dan keanekaragaman bahasa agar tetap hidup dan relevan di tengah perkembangan teknologi yang cepat.
Transformasi Bahasa
Bahasa telah bertransformasi menjadi alat yang sangat dipengaruhi oleh algoritma. Media sosial dan aplikasi pesan menggunakan algoritma untuk menentukan konten yang kita lihat.
Meskipun ini memudahkan komunikasi, kita perlu kritis terhadap dampaknya.
Perubahan ini tidak hanya mempengaruhi cara kita berbicara, tetapi juga cara kita berpikir dan memahami dunia.
Opini: Hari Anak dan Krisis Kepemimpinan Pendidikan |
![]() |
---|
Opini: Hela Keta, Model Kepemimpinan Pendidikan Berbasis Relasi Budaya Timor |
![]() |
---|
Opini: Pelajaran dari Kasus Tom Lembong |
![]() |
---|
Opini: Anak Dalam Ruang Digital, Lindungi Hati Mereka |
![]() |
---|
Opini: Kekerasan dalam Rumah Tangga, Luka Struktural di Balik Dinding Privasi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.