Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Jumat 25 Oktober 2024, Tuhan Hadir dan Dekat dengan Kita

Jika itu tidak kita lakukan, pengalaman itu akan sirna begitu saja dan kita tidak akan menemukan makna hidup darinya.

Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/HO-DOK
Pastor John Lewar, SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik Jumat 25 Oktober 2024, Tuhan Hadir dan Dekat dengan Kita 

Oleh: Pastor John Lewar

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik Jumat 25 Oktober 2024, Tuhan Hadir dan Dekat dengan Kita

Biara Soverdi St. Yosef Freinademetz STM Nenuk Atambua Timor

Hari Biasa Pekan XXIX
Lectio: Efesus 4:1-6; Mazmur 24:1-2.3-4ab.5-6;
Injil: Lukas 12:54-59

Meditatio:

Manusia, anda dan saya adalah ciptaan yang paling sempurna di antara ciptaan lainnya. Akal budi dan kehendak bebas merupakan ciri khas yang ada pada kita, sehingga dengan memiliki akal budi dan kehendak bebas kita mampu berpikir dan pandai membuat suatu kesimpulan. Sayangnya banyak orang hanya pandai berbicara dan berkomentar terhadap sesuatu yang dibuat oleh orang lain, yang sesungguhnya ia sendiri tidak sanggup lakukan.

Banyak orang pandai memberi komentar tentang sepak bola, tetapi tidak mampu menjadi pemain sepak bola yang unggul. Banyak orang berkomentar dalam dunia politik, namun tidak sanggup berjuang dalam dunia politik. Kita lebih mudah berkomentar dan mengkritik sesuatu yang dikerjakan oleh orang lain daripada melakukannya sendiri. Hal tersebut salah satunya disebabkan oleh sikap angkuh kita, merasa lebih tahu dari orang lain. Semuanya dinilai dari sudut pandang kita.

Bacaan Injil Lukas (12:54-59) pada hari ini mengisahkan tentang Yesus yang sungguh kecewa terhadap orang-orang Farisi yang pandai dalam segala hal terkhusus pandai dalam membaca tanda-tanda alam. Akan tetapi mereka tidak mampu melihat pesan dan kehadiran Tuhan dalam peristiwa-peristiwa tersebut. Mereka hanya pandai berkomentar dan mengkritik sesuatu yang pada dasarnya tidak mereka ketahui.

Sebenarnya Tuhan memberi banyak tanda akan kehadiran dan campur tangan-Nya dalam hidup kita. Ia hadir dalam keseharian kita, mulai ketika kita bangun tidur, ketika kita berjumpa dengan alam, ketika kita berjumpa dengan sesama, ketika kita berjuang dengan aktivitas kerja, ketika kita sakit, ketika kita sehat, dan sebagainya. Intinya, Tuhan hadir dalam kehidupan kita sehari-hari. Yang perlu kita lakukan adalah menyadari kehadiran itu. Dalam setiap langkah yang kita ambil, kita perlu bertanya apa yang hendak dikatakan oleh Tuhan dengan peristiwa atau pengalaman tersebut. Jika itu tidak kita lakukan, pengalaman itu akan sirna begitu saja dan kita tidak akan menemukan makna hidup darinya.

Setelah menciptakan alam semesta, Tuhan tidak lalu diam saja. Dia hadir, terus bekerja, dan menuntun segenap ciptaan. Kehadiran Tuhan tersebut harus kita sadari dan kita hormati. Jangan sampai dalam kehidupan ini kita berusaha menutupinya dengan membesarkan dan memegahkan diri kita. Jangan pula kehadiran Tuhan dimanipulasi untuk meraih keuntungan bagi diri kita.

Jika itu yang terjadi, jangan-jangan teguran Yesus dalam Injil hari ini ditujukan kepada kita sendiri. Kita bersikap munafik, dan keseluruhan hidup kita dikuasai oleh kemunafikan belaka. Kalau kita seperti itu, inilah saat yang tepat untuk berbalik arah. Mari kita ubah kehidupan kita yang kotor dengan mohon kepada Tuhan agar kita diberi kekuatan untuk membersihkan hati. Ingat, tidak ada kata terlambat bagi kita yang memang mau bertobat.

Tuhan tidak pernah lelah membuka pintu pengampunan bagi kita. Dia setia menunggu kedatangan kita. Tidak usah malu dan tidak usah gentar. Yang paling utama bagi Tuhan adalah ketika kita berani datang kepadaNya dengan membawa segala kerapuhan diri kita, terbalut oleh hati yang penuh sesal dan tobat. Sadari kehadiran Tuhan dalam pengalaman hidup sehari-hari. Dia tidak jauh, Dia senantiasa ada di dekat kita.

Marilah kita menghadapi dan menanggapi semua perkembangan, kejadian, isu, kisah termasuk semua persoalan zaman ini dengan iman yang tanggap dan bertanggung jawab.

Missio:
Mengembangkan dan meningkatkan iman yang cakap dan peka untuk menentukan sikap, keputusan dan tindakan yang menyelamatkan.

Doa:
Allah Bapa kami, pencipta alam semesta. Dalam berbagai cara Engkau menyatakan kehadiranMu kepada kami lewat tanda-tanda alam, tetapi kami sering tidak mengenal Engkau. Bantulah kami dengan RohMu agar mampu mengenal kehadiranMu terutama dalam diri Yesus Tuhan dan Pengantara kami..Amin. salam Maria..

Sahabatku yang terkasih. Selamat Hari Jumat. Salam doa dan berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada: Bapa dan Putera dan Roh Kudus...Amin.(*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved