Berita NTT

Program Makan Bergizi Gratis di NTT Mulai Januari 2025, Anggaran Rp 8 Triliun per Tahun

Program Makan Bergizi Gratis bertujuan untuk meningkatkan kecukupan gizi, meningkatkan kecerdasan anak, mencegah gangguan pertumbuhan

Penulis: Engelbertus Aprianus | Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/BERTO KALU
Penjabat (Pj) Gubernur NTT Andriko Noto Susanto, saat kunjungan kerja di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Berto Kalu

POS-KUPANG.COM, LABUAN BAJO - Penjabat (Pj) Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Andriko Noto Susanto mengatakan, program Makan Bergizi Gratis mulai diterapkan di seluruh kabupaten/kota di NTT mulai 1 Januari 2025.

Makan bergizi gratis, kata Andriko, merupakan program prioritas 100 hari pemerintahan Prabowo-Gibran, dan sudah dipersiapkan untuk segera diimplementasikan. 

"Sudah dipersiapkan dan mulai 1 Januari sudah mulai kita kerjakan," kata Andriko saat kunjungan kerja di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Selasa 22 Oktober 2024.

Program Makan Bergizi Gratis bertujuan untuk meningkatkan kecukupan gizi, meningkatkan kecerdasan anak, mencegah gangguan pertumbuhan dan perkembangan (stunting), dan pada akhirnya meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM).

"Pemerintah sekarang sangat konsen untuk meningkatkan gizi masyarakat dalam rangka membentuk generasi sehat, aktif, dan produktif. Implementasi nyata adalah memberi makan kepada anak sekolah, balita, ibu hamil dan ibu menyusui, karena mereka adalah generasi penerus bangsa," ujarnya. 

Program unggulan Presiden Prabowo itu, kata Andriko, membutuhkan anggaran sebesar Rp8 triliun lebih setiap tahun. Dalam proses pelaksanaan program tersebut terdapat sebanyak 749 satuan layanan di seluruh NTT yang akan digunakan menjalankan program itu. 

Ia mendorong BUMDes untuk terlibat aktif dalam program tersebut. Misalnya sebagai penyuplai bahan baku makanan bergizi. 

Baca juga: Sri Mulyani Beberkan Program Prioritas Prabowo-Gibran: Ada Makan Gratis Hingga Sekolah Unggulan

"Sumber makannya kita berharap dari sebanyak-banyaknya sumber daya lokal yang kita miliki, kemudian digerakkan oleh BUMDes, dibeli oleh negara dan dibuat untuk makan rakyat kita," katanya.

"BUMDes berkolaborasi dengan petani, peternak dan nelayan di situ untuk mengumpulkan bahan baku yang selanjutnya dimasak kemudian dibagikan kepada rakyat," pungkasnya. (*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved