Realisasikan Program Jaksa Masuk Sekolah, Kajari TTU PImpin Apel di SMA Pelita Karya Kefamenanu 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Dionisius Rebon 

POS-KUPANG.COM, KEFAMENANU -  Kepala Kejaksaan Negeri Timor Tengah Utara atau Kajari Timor Tengah Utara, Firman Setiawan, S. H., M. H bersama para jaksa menyambangi SMA Pelita Karya, Kefamenanu pada Senin 21 Oktober 2024.

Kehadiran tim Kejari TTU di  SMA Pelita Karya Kefamenanu ini dalam rangka realisasi 'Program Jaksa Masuk Sekolah'.

Wujud nyata dari program ini ditunjukkan Kajari Timor Tengah Utara dengan memimpin langsung pelaksanaan upacara pengibaran bendera di SMA Pelita Karya Kefamenanu.

Upacara pengibaran bendera ini dihadiri para Jaksa Kejari TTU, dan seluruh pegawai Kejari TTU, Kepala sekolah SMA Pelita Karya Alexander Salu.S.Pd dan para guru, tata usaha serta para siswa.

Pada upacara pengibaran bendera tersebut, Kajari TTU Firman Setiawan, S. H., M. H  bertindak selaku inspektur upacara.

Pada kesempatan itu, Firman Setiawan menekankan 9 nilai integritas yang harus dipedomani dan dilaksanakan dalam dunia pendidikan khususnya bagi para siswa dan para guru.

Nilai intergritas ini mencakup nilai Jujur dimana seseorang dituntut untuk berkata dan bertindak sesuai dengan kebenaran.

Baca juga: Kejari TTU Eksekusi Terpidana Kasus Korupsi Pengadaan Alkes RSUD Kefamenanu

Kejujuran adalah pondasi dari integritas, dmana seseorang harus jujur dalam perkataan, perbuatan, dan niat. Kejujuran membangun kepercayaan dan kredibilitas di mata orang lain.

Selain itu, orang nomor satu Kejari TTU menekankan sikap tanggung jawab. Sikap tersebut berkaitan dengan kesediaan seseorang untuk menerima tugas dan melaksanakannya dengan sepenuh hati.

Seseorang yang bertanggung jawab selalu siap untuk menanggung konsekuensi dari tindakannya dan menyelesaikan tugas yang telah diberikan.

"Yang ketiga, disiplin. Disiplin adalah kemampuan untuk mematuhi aturan dan komitmen yang telah dibuat. Orang yang disiplin konsisten dalam menjalankan tugas, patuh pada waktu, dan tidak mudah terpengaruh oleh godaan yang menghalangi tujuan mereka,"ujarnya.

Menurut Firman, seseorang juga harus memiliki sikap kerja keras. Sikap ini berarti seseorang bersedia untuk mengerahkan tenaga dan usaha yang maksimal dalam mencapai tujuan.

Nilai ini mengajarkan ketekunan dan tidak mudah menyerah, meskipun menghadapi hambatan dan kesulitan.

Sikap lain yang mesti dimiliki seorang adalah sikap mandiri. Sikap mandiri adalah kemampuan untuk bertindak sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain.

Baca juga: Kejari TTU Periksa 112 Sekolah Pengelola Dana BOS Afirmasi Tahun 2020

Seseorang yang mandiri dapat mengambil keputusan, bertindak, dan menyelesaikan masalah dengan sumber daya yang dimilikinya.

Dikatakan Firman, hidup sederhana berarti hidup tanpa berlebihan dan bersikap bijak dalam menggunakan sumber daya yang ada.

Kesederhanaan mencerminkan kebijaksanaan dalam memprioritaskan kebutuhan daripada keinginan, dan menghindari perilaku konsumtif yang berlebihan.

Ia menegaskan bahwa seseorang juga mesti memiliki sikap berani. Hal ini berkaitan dengan keberanian untuk menghadapi tantangan dan bertindak dengan keyakinan meskipun ada risiko.

Keberanian ini termasuk dalam mengungkapkan kebenaran, menolak ketidakadilan, dan melawan perilaku yang salah.

Sementara itu, sikap adil mesti dimiliki seseorang. Adil berarti bersikap seimbang dan memberikan hak kepada setiap orang sesuai dengan porsinya.

Keadilan adalah dasar dari kehidupan yang harmonis, dimana setiap keputusan didasarkan pada prinsip kesetaraan dan kebenaran, tanpa memihak pada kepentingan pribadi.

Baca juga: Kasus Dugaan Korupsi Dana BOS SLB Benpasi, Tim Penyidik Kejari TTU Menanti Print Out Rekening Koran

Nilai intergritas lain yang perlu dimiliki adalah peduli. Peduli merupakan sikap empati terhadap orang lain dan lingkungan sekitar.

Orang yang peduli selalu berusaha membantu mereka yang membutuhkan, serta menjaga Kelestarian Lingkungan demi kebaikan bersama. (*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS