Jelang Pelantikan Presiden dan Wapres
59 Calon Menteri Ditatar di Kediaman Prabowo, Begini Kata Dahnil Azhar Simanjuntak
Sebanyak 59 calon Menteri ditatar langsung oleh Presiden Terpilih RI Prabowo Subianto di kediamannya di Hambalang – Bogor, Jawa Barat. Begini Faktanya
POS-KUPANG.COM – Sebanyak 59 calon Menteri ditatar langsung oleh Presiden Terpilih RI, Prabowo Subianto di kediamannya di Hambalang – Bogor, Jawa Barat. Kegiatan yang berlangsung seharian penuh itu diikuti para tokoh yang disebut-sebut nantinya menjadi pembantu Presiden dan Wakil Presiden untuk membagun Indonesia.
Terkait kegiatan tersebut. Juru Bicara Prabowo Subianto, Dahnil Azhar Simanjuntak mengungkapkan bahwa para calon Menteri tersebut ditatar berbagai hal penting, mulai dari prinsip pemerintahan yang bersih dan antikorupsi hingga isu geopolitik dan strategi pertumbuhan ekonomi.
"Terkait dengan pemerintahan yang bersih dan antikorupsi, geopolitik, geostrategis, serta strategi pertumbuhan ekonomi," ujar Dahnil.
Pembekalan dimulai pada pagi hari dengan sambutan dari Prabowo Subianto, dilanjutkan dengan sesi pengenalan dan beberapa topik penting.
Di hari pertama, para calon menteri akan mendapatkan paparan tentang geopolitik, kesuksesan negara, dan pertumbuhan ekonomi melalui indikator seperti Gross Domestic Product (GDP).
Pada hari kedua, materi yang disampaikan mencakup topik-topik seperti kecerdasan buatan (AI), komunikasi, lapangan kerja masa depan, dan antikorupsi, yang ditutup dengan kesimpulan pada sore harinya.
Pembekalan ini juga dihadiri oleh Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka, yang tiba di Hambalang sekitar pukul 07.24 WIB dengan menggunakan mobil Toyota Land Cruiser putih. Gibran datang untuk turut serta dalam proses persiapan pembekalan bagi para calon menteri.
Beberapa tokoh penting juga tampak hadir di lokasi, antara lain Yusril Ihza Mahendra, Nusron Wahid, Budi Santoso, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Raja Juli Antoni, Yandri Susanto, Nazaruddin Umar, dan Sri Mulyani.
Tidak ketinggalan, nama-nama seperti Budi Arie Setiadi, Meutia Hafid, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dan Tito Karnavian juga terlihat bergantian hadir di Hambalang.
Sebelumnya, Prabowo Subianto telah memanggil calon menteri dan wakil menteri ke kediamannya di Jalan Kertanegara selama dua hari berturut-turut.
Pada Senin 14 Oktober 2024, ada 49 orang calon menteri yang hadir, sementara pada Selasa 15 Oktober 2024, jumlahnya meningkat menjadi 58 orang, termasuk wakil menteri dan kepala badan.
Pembekalan ini dianggap sebagai langkah penting dalam mempersiapkan calon menteri untuk menghadapi tantangan di pemerintahan yang akan datang.
Daftar Calon Menteri, Wakil Menteri, dan Kepala Badan yang Dipanggil Prabowo Subianto
Lebih dari 100 orang dipanggil oleh Presiden RI terpilih periode 2024-2029, Prabowo Subianto, untuk mengisi posisi sebagai calon menteri, wakil menteri (wamen), dan kepala badan dalam kabinet mendatang.
Pemanggilan ini berlangsung selama dua hari di kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara, Jakarta, pada 14 dan 15 Oktober 2024.
Pada 14 Oktober 2024, Prabowo memanggil sekitar 49 orang yang diajukan sebagai calon menteri, yang terdiri dari kader partai politik (parpol), akademisi, birokrat, pengusaha, hingga pegiat hak asasi manusia (HAM).
Selanjutnya, pada 15 Oktober 2024, sekitar 59 orang lainnya dipanggil untuk diusulkan menjadi calon wakil menteri dan kepala badan.
Menariknya, Prabowo mengakomodasi bukan hanya partai pendukung yang lolos ke Parlemen, tetapi juga partai non-parlemen yang mendukungnya.
Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, mengatakan bahwa nama-nama yang dipanggil masih bersifat dinamis.
Beberapa penyesuaian bisa saja terjadi menjelang pelantikan atau pengucapan sumpah/janji Prabowo sebagai Presiden pada 20 Oktober 2024.
"Pemanggilan wakil menteri dan kepala badan sudah selesai, namun mungkin masih ada satu-dua penyesuaian hingga tanggal 18 atau 19," ujar Dasco di kediaman Prabowo pada Selasa 15 Oktober 2024.
Berikut ini adalah daftar calon menteri yang dipanggil Prabowo:
1. Sugiono (Gerindra)
2. Maruarar Sirait (Gerindra)
3. Fadli Zon (Gerindra)
4. Prasetyo Hadi (Gerindra)
5. Rachmat Pambudy (Gerindra)
6. Supratman Andi Agtas (Gerindra)
7. Bahlil Lahadalia (Golkar)
8. Wihaji (Golkar)
9. Nusron Wahid (Golkar)
10. Maman Abdurrahman (Golkar)
11. Dito Ariotedjo (Golkar)
12. Meutya Hafid (Golkar)
13. Agus Gumiwang Kartasasmita (Golkar)
14. Agus Harimurti Yudhoyono (Demokrat)
15. Teuku Riefky Harsya (Demokrat)
16. Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara (Demokrat)
17. Zulkifli Hasan (PAN)
18. Yandri Susanto (PAN)
19. Muhaimin Iskandar (PKB)
20. Abdul Kadir Karding (PKB)
22. Raja Juli Antoni (PSI)
23. Syaifullah Yusuf (Mensos/PBNU)
24. Abdul Mu'ti (Muhammadiyah)
25. Arifatul Choiri Fauzi (Muslimat NU)
26. Nasaruddin Umar (Imam Besar Masjid Istiqlal)
27. Widyanti Putri Wardhana (Komisaris PT Telada Prima Agro)
28. Dudy Purwagandhi (CEO Johnlin Air Transportation/Komisaris PLN)
29. Prof. Yasierly (ITB/Ketua Dewan Pakar Perhimpunan Ergonomi Indonesia)
30. Prof. Satryo Soemantri Brojonegoro (ITB)
31. Ribka Haluk (Pj Gubernur Papua Tengah/Birokrat)
32. Sultan Bachtiar Najamudin (Ketua DPD/Eks Wagub/DPD/KNPI)
33. Budi Santoso (Sekjen Kemendag)
34. Hanif Faisol Nurofiq (Dirjen Kehutanan)
35. Letjen (Purn) Muhammad Herindra (Wamenhan)
36. Marsdya (Purn) Donny Ermawan Taufanto (Sekjen Kemenhan)
37. Jenderal (Purn) Tito Karnavian (Mendagri/Polri)
38. Komjen Agus Andrianto (Wakapolri)
39. Natalius Pigai (Eks Komisioner Komnas HAM)
40. Pratikno (Mensesneg)
41. Sakti Wahyu Trenggono (Menteri KKP)
42. Erick Thohir (Menteri BUMN)
43. Budi Gunadi Sadikin (Menteri Kesehatan)
44. Airlangga Hartarto (Menko Perekonomian/Golkar)
45. Amran Sulaiman (Menteri Pertanian)
46. Sri Mulyani (Menteri Keuangan)
47. Rosan Roeslani (Menteri Investasi)
48. Veronica Tan Dody Hanggodo (Pengusaha)
Baca juga: Presiden Jokowi Singgung Prabowo Soal Pencopotan Budi Gunawan dari Ketua BIN, Begini Katanya
Baca juga: News Analysis Kabinet Gemuk Prabowo, Pengamat: Pemborosan Anggaran
Berikut ini adalah daftar calon wakil menteri dan kepala badan:
1. Anis Matta (Ketum Gelora)
2. Dzulfikar Ahmadi Tawalla (Muhammadiyah)
3. Bima Arya (PAN)
4. Christina Aryani (Golkar)
5. Viva Yoga Mauladi (PAN)
6. Isyana Bagoes Oka (PSI)
7. Budiman Sudjatmiko (Aktivis)
8. Arrmanatha Nasir (Dubes untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa)
9. Dony Oskaria (Direktur Utama Aviasi Pariwisata Indonesia)
10. Kartika Wirjoatmodjo (Wamen BUMN)
11. Immanuel Ebenezer (Gerindra)
12. Angga Raka Prabowo (Partai Gerindra)
13. Fahri Hamzah (Partai Gelora)
14. Todotua Pasaribu (Pengusaha/TKN Pranowo-Gibran)
15. Yuliot Tanjung (Wamen Investasi)
16. Romo Muhammad Syafi’i (Partai Gerindra)
17. Diana Kusumastuti (Direktur Jenderal Cipta Karya, Kementerian PUPR)
18. Nezar Patria (Wamenkominfo)
19. Ossy Dermawan (Demokrat)
20. Aminnudin Maruf (TKN Prabowo-Gibran)
21. Giring Ganesha (PSI)
22. Helvi Yuni Moraza (Komisaris LEN)
23. Fajar Riza Ulhaq (Muhammadiyah)
24. Juri Ardiantoro (KSP)
25. Afriansyah Noor (Wamenaker)
26. Otto Hasibuan (Advokat)
27. Diaz Hendropriyono (PKPI)
28. Agus Jabo Priyono (Ketum Prima)
29. Silmy Karim (Dirjen Imigrasi)
30. Taufik Hidayat (Atlet)
31. Dahnil Anzar Simanjuntak (Partai Gerindra)
32. Faisol Riza (PKB)
33. Stella Christie (Akademisi)
34. Budi Arie Setiadi (Menkominfo)
35. Didit Herdiawan (Purnawirawan TNI)
36. Bambang Eko Suhariyanto (Staf Ahli Menhan)
37. Mugiyanto Sipin (KSP)
38. Sulaiman Umar (TKD Prabowo-Gibran Kalsel)
39. Ahmad Riza Patria (Partai Gerindra)
40. Edward Omar Sharif Hiariej (Eks Wamenkumham)
41. Dyah Roro Esti (Golkar)
42. Dudung Abdurachman (Eks KSAD)
43. Raffi Ahmad (Artis)
44. Gus Miftah (Tokoh Agama)
45. Mardiono (Plt Ketum PPP)
46. Ahmad Ridha Sabana (Ketum Garuda)
47. Fauzan (Eks Rektor UMM)
48. Komjen Suntana (Eks Kabaintelkam Polri)
49. Lodewijk F Paulus (Golkar)
50. Atip Latifulhayat (Akademisi Unpad)
51. Komjen Purwadi Arianto (Kalemdiklat Polri)
52. Thomas Djiwandono (Gerindra)
53. Suahasil Nazara (Wamenkeu)
54. Yovie Widianto (Musisi)
55. Gus Irfan Yusuf (Gerindra)
56. Anggito Abimanyu (Akademisi)
57. Hasan Nasbi (Kepala Kantor Komunikasi Presiden)
58. Haikal Hassan Baras (Relawan)
59. Ferry Juliantono (Gerindra)
Baca juga: Pasca Ikut Pembekalan, Calon Menteri Beberkan Pesan Penting Prabowo Subianto
Baca juga: Usai Dicopot dari Kepala BIN, Budi Gunawan Ikut Pembekalan Calon Menteri, Kok Bisa?
Begini Respon Puan Soal Budi Gunawan
Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan turut hadir dalam acara pembekalan calon menteri di kediaman Prabowo Subianto, Hambalang, Kabupaten Bogor, pada Rabu 16 Oktober 2024.
Kehadiran Budi Gunawan menambah daftar tokoh penting yang menghadiri kegiatan tersebut, yang juga dihadiri oleh sejumlah nama potensial untuk mengisi jajaran kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran.
Budi Gunawan dikabarkan menjadi peserta terakhir yang hadir, setelah Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.
Hal ini diungkapkan oleh Komandan Detasemen Pengawalan Khusus Menteri Pertahanan, Letkol G. Borlak, dalam wawancara dengan media.
"Tamu pertama yang datang Pak Yusril, Pak Budi Gunawan hadir terakhir," kata Borlak dikutip dari Kompas.com pada Rabu 16 Oktober 2024.
Pembekalan calon menteri yang digelar selama dua hari ini diikuti oleh 59 orang pada hari pertama.
Namun, Borlak mengatakan bahwa ia belum mengetahui apakah semua peserta telah hadir atau tidak, mengingat ia tidak memiliki data lengkap mengenai daftar hadir di acara tersebut.
Sementara itu, Ketua DPP PDI Perjuangan, Puan Maharani, menanggapi kehadiran Budi Gunawan dengan menyebut bahwa posisi baru Budi dalam kabinet Prabowo-Gibran akan diumumkan langsung oleh Presiden Terpilih Prabowo Subianto.
Meski demikian, Puan menyatakan tidak mengetahui apa posisi Budi Gunawan dalam kabinet Prabowo.
"Ya kita tunggu presiden yang akan datang (Prabowo), nanti yang akan mengumumkan," ketika ditanya mengenai posisi Budi Gunawan dalam struktur kabinet mendatang.
Budi Gunawan memang dikenal memiliki hubungan dekat dengan PDI-P, khususnya dengan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri, di mana ia pernah menjabat sebagai ajudan Presiden ke-5 RI tersebut.
Kehadiran Budi Gunawan dalam pembekalan ini turut mempertegas spekulasi yang beredar sebelumnya bahwa ia akan kembali ke dunia politik, setelah baru-baru ini diberhentikan oleh Presiden Joko Widodo sebagai Kepala BIN.
Meski demikian, Puan Maharani tidak memberikan detail lebih lanjut mengenai apakah pengangkatan Budi Gunawan ke kabinet Prabowo merupakan usulan resmi dari PDI-P atau keputusan sepihak dari Prabowo.
Puan juga menyampaikan bahwa rencana pertemuan antara Megawati dan Prabowo, yang sebelumnya dijadwalkan, hingga kini masih belum terwujud. Saat ditanya apakah kedua tokoh tersebut akan bertemu pada esok hari, Puan hanya menjawab dengan singkat, "Insyaallah."
Teka Teki Kader PDIP Masuk Kabinet
eka teki siapa kader PDIP yang bakal jadi menteri di kabinet Prabowo Subianto, hingga kini masih misteri.
Sebab, kedatangan Pramono Anung ke rumah Prabowo, Selasa 15 Oktober 2024, bukan dalam kapasitas sebagai calon menteri.
Pramono justru membawa pesan dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Demikian dikatakan politisi PDIP, Mohamad Guntur Romli.
Guntur membantah pesan Megawati tersebut berkaitan dengan jatah menteri untuk PDIP.
Ia menjelaskan, hingga kini belum ada pembahasan lebih lanjut tentang menteri dari partai banteng.
Guntur juga menegaskan, belum ada keputusan apakah PDIP akan bergabung dengan pemerintah atau menjadi oposisi lima tahun ke depan.
"(Kedatangan Pramono ke Prabowo) bawa pesan dari Ibu Megawati," ujarnya.
"Belum ada pembahasan itu (terkait jatah menteri). Kami semua menunggu keputusan Ibu Ketua Umum, mau di dalam atau di luar pemerintahan, masih belum ada keputusan," imbuhnya.
"Nama-nama kader PDI Perjuangan yang beredar bukan dari kami," lanjutnya.
Ketika ditanya apakah pesan dari Megawati terkait rencana pertemuan dengan Prabowo, Guntur enggan memberi penjelasan.
Ia hanya mengatakan, setelah dari Kertanegara Pramono Anung langsung bertolak ke kediaman Megawati di Teuku Umar.
"Bisa jadi (pesan dari Pramono) soal (pertemuan Megawati dan Prabowo) itu. Tapi pastinya saya tidak tahu juga," katanya.
"Setelah dari Pak Prabowo, Mas Pram ke Ibu Megawati di Teuku Umar," imbuhnya.
Di sisi lain, Ketua DPP PDIP Puan Maharani hanya memberi jawaban singkat saat disinggung soal pemanggilan calon menteri oleh Prabowo.
Puan mengatakan, apabila tak ada kader PDIP yang terlihat di Kertanegara berarti tidak ada pemanggilan dari sang presiden terpilih.
"Iya berarti enggak dipanggil, udah itu aja," kata Puan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa 15 Oktober 2024.
Puan tak dapat memastikan apakah nantinya akan ada kader PDIP yang akan dipanggil Prabowo.
Namun, ia menegaskan hubungan PDIP dan Prabowo masih terjalin dengan baik.
"Baik sekali, selalu berkomunikasi, ya seperti juga di DPR kita baik-baik selalu menjalin komunikasi, kita akan selalu membangun Indonesia bersama dan tidak ada hal-hal yang kemudian sepertinya kita berbeda, kita akan sama-sama membangun Indonesia," ujarnya.
Lantas, apakah tidak adanya kader PDIP yang dipanggil Prabowo menjadi sinyal partai banteng batal bergabung ke koalisi?
Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad mengatakan pihaknya belum bisa memastikan apakah nantinya ada kader PDIP yang bakal dipercaya menjadi menteri.
"Saya belum bisa menyampaikan tentang hal tersebut tapi ini ada beberapa komunikasi kita minta media bersabar untuk menunggu hal-hal tersebut," kata Dasco.
Ia mengatakan, masih ada waktu hingga pelantikan Prabowo-Gibran pada 20 Oktober 2024 mendatang.
Sehingga, masih ada kemungkinan Prabowo akan memanggil calon menteri lainnya.
"Pada hari ini jadi pemanggilan atau mengundang wakil menteri dan kepala badan sudah kita selesaikan mungkin masih ada satu dua nanti yang dinamis sampai dengan tanggal 18 atau terakhir 19 itu mungkin masih ada beberapa pertimbangan-pertimbangan," jelasnya.
Selain itu, Dasco juga mengaku tidak mengetahui isi pesan Megawati yang dibawa Pramono Anung saat menyambangi kediaman Prabowo.
"Saya tadi tidak hadir pada saat pembicaraan tetapi kemudian ya pertemuan yang berlangsung lumayan itu nanti akan kita kabarkan kepada media lah hasilnya," pungkasnya.
Sementara itu, eks Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Budi Gunawan dikabarkan ikut hadir pembekalan menteri bersama Prabowo di kediamannya, Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Rabu 16 Oktober 2024.
Budi Gunawan terlihat datang memakai kendaraan dinas pribadinya.
Baca juga: Orang Dekat Prabowo Segera Antar Undangan Pelantikan ke Megawati Soekarnoputri
Baca juga: Inilah Susunan Menteri Versi Adik Kandung Prabowo: Maruarar Sirait Masuk Kabinet
Namun awak media tidak bisa melihat langsung penampilan Budi Gunawan lantaran kendaraan yang membawanya itu memakai kaca yang gelap.
Kabar kehadiran Budi Gunawan dikonfirmasi oleh Komandan Detasemen Pengawalan Khusus Menhan, Prabowo Subianto, Letkol Inf. G. Borlak.
Dia menyebut Budi datang yang paling terakhir.
"Pak Budi Gunawan terakhir," kata Borlak saat diwawancarai awak media.
Sejauh ini, kata Borlak, ada 59 tamu undangan yang sudah diundang oleh Prabowo di Hambalang.
Namun, dia tidak merinci apakah tamu undangan sudah datang semua atau belum.
"Kami belum tahu karena kami di sini gak megang data yang masuk di atas. Mereka yang di dalam kali ya," pungkasnya. (*)
Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS
Presiden Terpilih RI
Prabowo Subianto
Juru Bicara Prabowo Subianto
Dahnil Azhar Simanjuntak
Yusril Ihza Mahendra
Agus Harimurti Yudhoyono
Syaifullah Yusuf
Natalius Pigai
Budi Gunawan
Menteri PUPR Pilihan Prabowo Subianto Berasal dari Pekerja Lapangan, Siapa Sih? Simak Ini |
![]() |
---|
Ganjar Pranowo: PDIP Mau Gabung atau Tidak di Pemerintahan Baru, Itu Wewenang Bu Mega |
![]() |
---|
Hari Terakhir Jadi Menteri, Luhut Binsar Pandjaitan Kunjungi Jawa Timur |
![]() |
---|
Anies Baswedan Soroti Sikap Muhaimin Gabung ke Kabinet Prabowo-Gibran: Mestinya yang Kalah di Luar |
![]() |
---|
Pimpinan KKB Papua Paniai Ditangkap, Ratusan Butir Peluru Disita Aparat Keamanan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.