Berita Manggarai Barat
Cuaca Panas di Labuan Bajo Disebabkan Langit Kekurangan Awan
Salah satunya akibat minimnya pertumbuhan awan. Sinar matahari mencapai permukaan bumi tanpa terhalang awan.
Penulis: Engelbertus Aprianus | Editor: Oby Lewanmeru
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Berto Kalu
POS-KUPANG.COM, LABUAN BAJO - Cuaca panas, terik matahari dan gerah dirasakan masyarakat Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Oktober ini.
Kepala Stasiun Meteorologi Komodo Maria Patricia Christin Seran mengungkap sejumlah faktor penyebab cuaca panas tersebut.
Salah satunya akibat minimnya pertumbuhan awan. Sinar matahari mencapai permukaan bumi tanpa terhalang awan.
"Penyebab utama dari cuaca panas ini dapat dilihat dari beberapa faktor. Kondisi cuaca yang cerah dan minimnya pertumbuhan awan selama periode ini berkontribusi besar terhadap peningkatan suhu. Ketika langit cerah, sinar matahari dapat mencapai permukaan bumi tanpa hambatan, menghasilkan panas yang lebih intens," jelas Maria, Rabu 16 Oktober 2024.
Selain itu, lanjut dia, pergerakan semu matahari yang terjadi pada akhir September juga memainkan peranan penting. Ketika matahari bergerak ke arah selatan ekuator, Indonesia, terutama bagian selatan seperti Nusa Tenggara, menerima lebih banyak radiasi matahari.
"Akibatnya, suhu udara di wilayah ini cenderung meningkat," jelasnya.
Tak hanya itu, faktor kecepatan angin, tutupan awan, dan tingkat kelembapan udara juga memberi pengaruh signifikan.
Maria menjelaskan, kecepatan angin yang rendah dapat mengurangi efek pendinginan alami, sementara kurangnya tutupan awan memungkinkan sinar matahari langsung mengenai permukaan bumi.
"Selain itu, kelembapan yang rendah dapat meningkatkan persepsi panas dan menyebabkan ketidaknyamanan bagi masyarakat," jelas Maria.
Ia mengatakan suhu maksimum di Labuan Bajo yang tercatat oleh BMKG Stasiun Meteorologi Komodo berkisar antara 32 - 33 derajat Celsius pada siang hari. Suhu minimum berada di kisaran 24 - 25 derajat Celsius.
"Fenomena ini menarik perhatian, terutama bagi masyarakat yang menjalani aktivitas di luar ruangan," katanya.
Baca juga: Uskup Terpilih Labuan Bajo Cerita Pernah Dibimbing Ateis saat Studi di Belanda
Maria mengatakan kondisi suhu panas ini diperkirakan akan terus berlangsung hingga sepanjang Oktober dan November. Ini adalah periode peralihan musim di mana cuaca cerah masih mendominasi.
Masyarakat diminta waspada terhadap dampak cuaca ekstrem ini.
"BMKG mengimbau masyarakat Manggarai Barat untuk selalu memperhatikan kecukupan cairan tubuh. Mengingat aktivitas luar ruangan yang sering dilakukan, sangat penting bagi masyarakat untuk tetap terhidrasi dengan baik. Hindari aktivitas fisik yang berat pada siang hari, untuk mencegah kelelahan yang bisa berujung pada masalah kesehatan yang lebih serius," imbuhnya. (*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kupang/foto/bank/originals/Cuaca-Panas-di-Labuan-Bajo.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.