Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Selasa 25 Oktober 2024, Luar Bersih, dalam Penuh Rampasan
kamu membersihkan bagian luar dari cawan dan pinggan, tetapi bagian dalammu penuh rampasan dan kejahatan”,
Oleh: Pastor John Lewar SVD
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik Selasa 25 Oktober 2024, Luar Bersih, Dalam Penuh Rampasan
Biara Soverdi St. Yosef Freinademetz STM Nenuk Atambua Timor
Perayaan Wajib St. Teresia dr Yesus
Lectio: Galatia 4:31b-5:6; Mazmur119:41.43.44.45.47.48;
Injil: Lukas 11:37-41
Meditatio:
“Kamu orang-orang Farisi, kamu membersihkan bagian luar dari cawan dan pinggan, tetapi bagian dalammu penuh rampasan dan kejahatan” (Luk 11:39) Penginjil Lukas mengisahkan bahwa ketika menghadiri suatu perjamuan, Yesus makan tanpa terlebih dahulu mencuci tangan.
Bagi orang Farisi, tangan yang tidak dicuci adalah tangan yang najis. Tangan yang kotor ini akan membuat semua makanan yang disentuh menjadi najis. Orang yang makan dengan tangan yang najis akan membuat seluruh dirinya najis. Orang Farisi heran melihat tindakan Yesus tersebut.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 13 Oktober 2024, Apakah Tuhan Membenci Orang Kaya?
Yesus mengkritik sikap orang Farisi yang munafik, cuma mementingkan penampilan luar. Mereka menampilkan diri sebagai orang yang sopan, religius, dan agamis. Tetapi jiwa dan perilaku sehari-hari sangat berbeda. Hati mereka tidak peduli. Mereka tampak bagus dari penampilan luar, tetapi bagian dalam diwarnai kejahatan.
“Kamu orang-orang Farisi, kamu membersihkan bagian luar dari cawan dan pinggan, tetapi bagian dalammu penuh rampasan dan kejahatan”, tegas Tuhan Yesus.
Unsur-unsur lahiriah dari praktek keagamaan kadang menjadi beban bagi umat, sehingga mereka menjadi tidak fokus dalam melaksanakan hidup keagamaannya dengan baik dan benar. Yesus mengajarkan bahwa praktek keagamaan dalam dirinya bukanlah tujuan, karena praktek tersebut harus dikaitkan dengan cintakasih kepada Allah dan sesama.
Allah menghendaki belas kasihan dalam tindakan konkrit.
Kecaman yang dikemukakan Yesus menunjukkan betapa sering manusia memoles sikap, hidup dan tindakannya hanya karena aturan, gaya, ikutikutan, martabat ataupun demi keuntungan diri. Dalam keseharian terungkap dengan istilah "hanya casing nya saja". Yesus mengecam sikap demikian. Sikap hidup dan perbuatan hendaknya selaras dengan hati.
Yesus menekankan pentingnya kebersihan hati bukan kebersihan tangan dalam menghayati dan mengamalkan kehidupan beragama. Dia mengkritik sikap mereka yang mau menonjolkan kesalehan di bagian luar tetapi hati mereka penuh dengan kesombongan, iri dan keserakahan.
Yesus mengajak kita agar lebih memperhatikan sedekah. Sebab sedekah adalah ungkapan hati yang penuh kasih dan perhatian kepada orang lain, tidak diisi dengan kebencian, kemarahan, kecemburuan dan kesombongan.
Yesus mengingatkan supaya orang Farisi yang memiliki banyak kekayaan memberikan sedekah. Dengan memberi sedekah, mereka menggunakan harta mereka untuk menolong orang-orang yang mengalami kesulitan. Tentu saja bukan supaya orang banyak melihat perbuatan itu dan memuji
mereka.
Kita dapat belajar dari peringatan Yesus ini bahwa apa yang kita lakukan seharusnya mencerminkan isi hati kita. Jangan sampai kita melakukan hal-hal yang baik untuk menyembunyikan kejahatan yang ada di dalam diri kita. Yesus mengingatkan kita agar membuat hati kita bersih, dan hendaknya kita memancarkan kebersihan hati itu dalam kasih kepada sesama.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.